Oleh: Yohanes Boskardin Lendo
Dewasa ini, permasalahan lingkungan semakin eksis di bicarakan. Permasalahan yang kian menjadi sorotan yaitu timbulnya berbagai bencana alam yang diakibatkan oleh penumpukan sampah. Tentu, hal ini disebabkan oleh tingkah laku manusia yang selalu dengan seenaknya membuang dan menelantarkan sampah-sampah secara tidak bertanggungjawab. Kurangnya kesadaran dan empati manusia terhadap alam, menyebabkan timbulnya berbagai persoalan. Jika hal ini terus berlanjut dan dibiarkan, maka hal ini akan menyebabkan dampak negatif bagi manusia ataupun lingkungan alam lainnya di masa yang akan datang.
Bencana sampah menjadi suatu peristiwa yang sangat melekat dengan kehidupan manusia. Namun sebelum menguraikan bencana sampah, akan lebih baik jika pembaca mengetahui apa itu bencana terlebih dahulu. Bencana menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang menyebapkan kerusakan, kerugian atau penderitaan. Jadi dapat dipahami bahwa, bencana merupakan sebuah persoalan yang bisa menghantar kepada sebuah kehancuran. Oleh sebab itu, melalui tulisan ini penulis hendak mengkaji secara sepesifik tentang pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup serta solusi yang tepat untuk bagaimana cara membenahi agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Di zaman yang super canggih ini, permasalahan mengenai sampah menjadi masalah yang sulit untuk diatasi. Tumpukan sampah hampir ditemukan di setiap sudut kota, pasar, pantai dan tempat umum lainnya. Tumpukan sampah yang tidak sedikit ini sangat mengganggu aktifitas manusia. Tak jarang, berbagai penyakit seperti malaria, diare dan penyakit lainnya hadir oleh karena faktor tersebut(Guido Situmorang, 2020).
Persoalan sampah menjadi sangat urgen untuk terus dibahas. Tidak jarang sampah yang tidak dapat terurai seperti pelastik dan kaca yang terbuang di pantai, laut atau sungai mengakibatkan ketimpangan ekosistem. Sungai atau laut yang sebelumnya memberikan sumbangsi yang baik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dan merupakan tempat tumbuh kembangnya biota laut serta hewan-hewan yang hidup di dalamnya, kini mengalami dekandensi akibat sampah yang mencemari tempat tersebut. Selain itu, kepadatan penduduk di suatu wilayah yang tidak terorganisir secara baik juga menjadi salah satu faktor penyebap meningkatnya sampah.
Sungguh disayangkan bahwa dalam menjalankan tugasnya, pemerintah kurang berindak tegas kepada masyarakat atau pelaku yang memiliki kecendruangn membuang sampah sembarangan. Hal ini pulalah yang menyebabkan masyarakat enggan menyikapi persoalan yang sedang terjadi tersebut. Terkadang juga, bukannya memberikan teladan yang baik, para oknum-oknum tersebut justru sering melakukan tindakan yang merusak alam ini.
Oleh karena itu, dengan menyadari bahwa masalah sampah adalah masalah yang kompleks, sangat dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak untuk menetralisir dan membenahi kembali lingkungan alam, untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar. Pemerintah berperan penting untuk menggerakan dan menyadarkan masyarakat. Dengan melakukan sosialisasi dan melakukan penegasan hukum kepada masyarakat yang melakukan tindakan pelanggaran tersebut. Tidak hanya berhenti di situ saja, pemerintah harus mengalokasikan dana khusus yang kemudian digunakan untuk pengolahan lingkunan hidup. Dengan menyediaan kotak sampah di tempat-tempat umum, membentuk kelompok yang bertugas mengangkut sampah yang ada di kotak sampah yang ada di tempat tempat umum secara terorganisir.
Masyarakat juga mengambil peran penting seperti menyepakati dalam kelompok kecil untuk melakukan pembersihan mingguan wajib, serta menyadarkan dan mengingatkan sesama masyarakat yang masi memiliki kecendrungan yang sama yakni membuang sampah sembarangan. Menangapi permasalahan sampah yang kopleks penulis beranggapan bahwa untuk menyadarkan masyarakat tidak hanya melalui peraturan dan sangsi yang tegas kepada masyarakat, tetapi karakter mencintai lingkungan harus perlu dibangun dan di biasahkan dalam kelompok yang kecil, yakni dimulai dari lingkungan keluarga.
Permasalahan sampah di Indonesia telah mencapai tahap krisis yang serius, ditandai dengan meningkatnya volume sampah setiap tahun, rendahnya kesadaran masyarakat, serta kurangnya infrastruktur dan penegakan hukum yang efektif. Sampah bukan hanya menjadi persoalan estetika, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan, lingkungan, dan keberlanjutan hidup masyarakat. Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta.
Solusi seperti peningkatan edukasi, penerapan kebijakan yang tegas, pemanfaatan teknologi pengolahan sampah, serta penguatan peran aktif masyarakat adalah langkah-langkah penting yang harus segera diimplementasikan. Tanpa perubahan nyata dalam cara kita memandang dan menangani sampah, masalah ini akan terus memburuk dan mengancam masa depan lingkungan Indonesia. Oleh karena itu, pengelolaan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi merupakan kewajiban seluruh elemen bangsa untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.