DIMASA saat ini warung makan sudah banyak melakukan modernisasi dalam penjualan nya, modernisasi warung menjadi kunci untuk mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam mengembangkan usahanya dan bahkan bertahan dalam era persaingan dagang. Persaingan yang cukup ketat dimasa ini dipandang abnormal, sangat sulit dihadapi dengan cara biasa. Rasa penasaran harus masuk pada perilaku baru, perilaku di mana memenuhi harapan para konsumen. Artinya, pola lama memerlukan sebuah modifikasi.
Hasil riset mengemukakan bahwa pola pikir perdagangan saat ini adalah digital, maka seluruh konsepnya konvensional harus secara perlahan dirubah kepada konsep kekinian. Sebenarnya hanya cara ini yang lebih efisien dan menguntungkan dikemudian hari, namun karena ini permulaanya, maka semua orang berada pada tahap mempelajarinya dan memulai. Kenyatanya, perubahan konsep pemasaran digital bukan berarti hanya merubah fisik atau memindahkan toko konvensional ke digital. Para pelaku umkm harus menyadari konsep pemasaran digital bagi konsumen ialah kemudahan, kualitas produk, harga kompetitif, pelayanan yang ramah dan sebagainya. Maka jika para pelaku umkm berpikir bahwa pemasaran digital hanya persoalan jualan online, tanpa memperbaiki nilai-nilai digital, maka ia akan tetap ditinggalkan oleh konsumen.
Namun hal yang harus diperhatikan sebagai pemasaran digital ialah tentang fleksibilitas. Maksud dari fleksibilitas ialah bagaimana penjualan memberikan banyak alternatif atau pilihan transaksi. Tentu ini bentuk kekuatan umkm didalam membangun kepercayaan konsumen. Dengan kata lain, konsumen diberikan pilihan dapat mempercayai umkm melalui transaksi yang memudahkan dan dapat dipercaya. Tentunya dilihat dari fleksibilitas pelayanan. Bahwa jika penyampaian umkm baik, dengan demikian konsumen akan melihat sebuah harga yang pantas untuk dipercayai. Dalam hal pembayaran konsumen mendapatkan apa yang diinginkan , konsumen akan merasa diberikan pilihan untuk dapat berbelanja dengan cara apapun, hal ini membuat pembelian secara online lebih mudah dilakukan. Para penjualan umkm lebih berekspresi dan respon terhadap sedikit kesalahan, penjual menunjukkan rasa hormat kepada konsumen, hal ini jarang ditemukan pada pembelian langsung.
Keuntungan penjualan online bagi pedagang umkm ialah dapat memperluas jangkauan pasar bisa terhubung oleh pengguna dari berbagai wilayah sehingga hal tersebut bermanfaat untuk mengenalkan produk. Menciptakan brand, dari sini dapat diartikan semakin banyak orang mengetahui produk atau toko hal ini sangat penting agar dikenal untuk meningkatkan penjualan. Pelanggan mudah melakukan pembelian, saat pelanggan membutuhkan makanan pasti mereka tidak ingin ribet untuk mencari dan mendapatkannya, cukup mencari platform. Menghemat biaya, selain dapat menjangkau pasar, penggunaan bisa menghemat biaya promosi sebab tidak perlu menyewa toko secara fisik cukup biaya iklan.
Dengan begitu pelaku umkm dapat memperluas promosi penjualannya agar mudah dikenal oleh konsumen. Dengan cara mendaftarkan penjualan makanan nya di marketplace kuliner misalnya GrabFood, Gojek, dan ShoppeFood. Dengan cara inilah umkm dapat bertahan diera persaingan pasar yang sangat luas dengan tujuan agar penjual produk dapat dikenal di era penjualan saat ini.
Penulis : Risky Siska Prajawati
NIM : 2019008120
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Prodi Manajemen.
Tujuan Penulisan: Memenuhi Tugas Uas Manajemen Perubahan. Dosen Pengampu Manajemen Perubahan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa: M. AHYAR SL, S.E.,M.M.








