Gubernur NTT Sebut Kualitas Pendidikan di Ende Turun, Julukan Kota Pelajar Memudar

Gubernur NTT, Melki Laka Lena / foto: ist

EXPONTT.COM, ENDE – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena menyebut kualitas pendidikan di Ende turun, terutama pada jenjang SMP dan SMA. Menurut Melki Laka Lena, Ende sudah memudar sebagai pusat pendidikna berkualitas di NTT.

Hal itu disampaikan Melki Laka Lena saat pertemuan bersama Pengawas, Para Kepala Sekolah, dan para Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Ende di Aula Batara SMA Negeri 1 Ende pada Kamis, 18 September 2025.

“Ende ini menurut saya sudah mulai pudar sebagai pusat pendidikan berkualitas di NTT atau sekurang-kurangnya di Flores. Saya lihat ada penurunan kualitas pendidikan di Ende terutama di jenjang SMP dan SMA. Kehebatan Ende sebagai Kota Pelajar sudah mulai menurun sehingga perlu diperhatikan secara serius,” ujar Melki Laka Lena.

Baca juga:  Catat Sejarah, Misi Dagang Jatim-NTT Catat Transaksi Fantastis Rp1,8 Triliun

Melki Laka Lena jug a menyoroti soal rendahnya kemampuan literasi dan numerasi anak-anak NTT.

“Dulu semua yang tamat SD pasti bisa baca dan tulis. Sekarang, jangankan SD, di tingkat SMP dan SMA bahkan tidak bisa baca tulis dengan baik. Kita jangan menikmati kondisi sekarang ini sebagai kondisi baik-baik saja,” ujar Melki.

Menurutnya kondisi seperti ini bisa menjadi ancaman bagi masa depan NTT. “Kita sekarang memanen anak-anak kuliah yang kemampuan membaca dan berhitung tidak baik-baik Saja. Dengan situasi model begini, kita bisa membayangkan masa depan NTT seperti apa,” tambahnya.

Baca juga:  Dukung Asta Cita Prabowo-Gribran, Akademisi Sebut NTT Punya Potensi Besar Energi Terbarukan

Menurut Melki Laka Lena, upaya peningkatan kapasitas Guru menjadi hal penting yang harus diupayakan, sehingga dengannya proses transfer ilmu pengetahuan kepada para peserta didik dapat berjalan secara optimal.

Di kesempatan ini, Gubernur Melki juga menyinggung soal isu Kesejahteraan Guru. Dengan total anggaran sebesar Rp2,3 Triliun yang dialokasikan dari APBD NTT saat ini untuk sektor pendidikan, beliau berharap agar para Guru dan tenaga kependidikan harus berjuang sungguh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.

Baca juga:  Jadi Kandang Kambing, DPRD Kota Kupang Minta Pemkot Hidupkan Kembali Pasar Bimoku

“Bapak Ibu Guru harus mensyukuri apa yang sudah didapatkan saat ini. Anggaran untuk sektor pendidikan kita di NTT itu 2,3 Triliun dari total APBD 5 Triliun. Teman-teman di sektor pendidikan dapat lebih besar dibandingkan sektor-sektor lainnya,” jelasnya.

Untuk menunjang tambahan penghasilan dan mendukung kreativitas peserta didik, Gubernur Melki mendorong agar masing-masing sekolah harus mampu membuat produk berbasis potensi sekolah masing-masing.

“Selama ini kita tidak terlalu serius untuk mengembangkan kewirausahaan sekolah. One School One Product itu bisa dikembangkan untuk dukung potensi kewirausahaan sekolah. Ini bukan soal bisa atau tidak, tapi soal kemauan. Kalau kita mau, pasti bisa jalan,” tegasnya.(*)