EXPONTT.COM, KUPANG – Kota Kupang menjadi lokasi pilot project Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) dalam rangka mewujudkan efektivitas penyelenggaraan percepatan pengentasan kemiskinan secara sinergis dan terpadu.
Kota Kupang menjadi salah satu dari enam daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dijadikan lokasi pilot project oleh BP Taskin. Selain di Kota Kupang, BP Taskin juga menjadikan Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, menjadi wilayah-wilayah pilot project.
Tenaga Ahli Deputi I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI (BP Taskin), Togi Tua Sianipar, menyebut di lokasi pilot project ini akan dilaksanakan kajian peningkatan sistem penargetan Nasional, yang merupakan upaya untuk memastikan ketepatan sasaran penerima manfaat untuk Bantuan Sosial (Bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), juga untuk program-program yang diinisiasi oleh Kota/Kabupaten.
“Kajian yang kami lakukan di NTT khususnya 6 kota/Kabupaten, ingin kita pastikan sasarannya itu, harus menyasar masyarakat miskin yang ada di Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai sasaran utama bansos,” jelas Togi di Kupang, Rabu, 1 Oktober 2025.
Data Penerima Bansos Tak Tepat Sasaran
Togi mengungkapkan, dari kajian-kajian yang telah dilakukan sejauh ini di beberapa daerah di Indonesia, menemukan bahwa terdapat data-data penerima yang tidak terupdate (terkini) atau adanya pemutakhiran data penerima, Hal ini dilakukan karena, data penerima yang valid menjadi faktor kunci.
“Hampir semua wilayah di Indonesia yang kami temui, soal pemutakhiran data, karena data yang tidak benar tentu penerima manfaat juga akan keliru, sehingga kita ingin pastikan pemutakhirannya jelas, mekanismenya masyarakat dilibatkan, sehingga lebih transparan,” jelas Togi.
Sementara Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis, menyambut positif langkah BP Taskin yang menjadikan Kota Kupang sebagai lokasi kajian dalam pilot project ini.
“Tentu langkah ini sejalan dengan prinsip Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang bahwa memerintah adalah melayani,” katanya saat menerima kehadiran BP Taskin di Kupang.
Dirinya berharap BP Taskin yang menjadi lembaga terdepan dalam percepatan pengentasan kemiskinan dapat menjadikan Kota Kupang sebagai acuan dalam berbagai program dan anggaran BP Taskin ke depan.
“Sehingga upaya memastikan ketepatan sasaran penerima manfaat bansos yang menjadi tujuan Presiden Prabowo dalam mengentaskan kemiskinan di NTT khususnya bisa terwujud,” ungkapnya.
Serena juga memastikan seluruh program-program yang di lakukan Pemerintah Kota Kupang dimasa kepemimpinan Christian Widodo dan Serena Francis merupakan program kerja yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat secara luas dan menjadikan Kupang, Kota Kasih sebagai rumah bersama yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan, karena tantangan pembangunan saat ini adalah kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan sosial.(*)