ITB Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Guru Kimia di Nusa Tenggara Timur

Workshop Peningkatan Kapasitas Guru Kimia SMA yang digelar ITB di SMA Negeri 3 Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT, Jumat, 17 Oktober 2025 / foto: ist

EXPONTT.COM, KUPANG – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Workshop Peningkatan Kapasitas Guru-Guru SMA di SMA Negeri 3 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Oktober 2025 ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan pedagogis para guru kimia di wilayah NTT dalam mengajarkan konsep-konsep fundamental kimia secara lebih efektif dan menarik.

Workshop ini dipimpin oleh Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja, dosen Program Studi Kimia FMIPA ITB bersama anggota tim lainnya yakni, Dr. Ria Sri Rahayu dan Dr. Alfredo Kono, yang turut memberikan materi dan pendampingan dalam sesi pelatihan.

Dalam materinya, Dr. Grandprix menyampaikan pentingnya memperkuat penguasaan konsep dasar kimia, seperti atom, molekul, mol dan stoikiometri, kinetika dan kesetimbangan, serta struktur molekul.

“Banyak miskonsepsi yang masih terjadi dalam pemahaman kimia di tingkat sekolah menengah. Melalui pelatihan ini, kami ingin membantu para guru agar dapat menyampaikan konsep-konsep yang kompleks tersebut dengan cara yang lebih mudah, kontekstual, dan menyenangkan bagi siswa,” ujarnya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Prof. Zulfiadi Zulhan, Direktur Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran ITB, yang menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan wujud nyata komitmen ITB dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah, khususnya dalam rangka mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Fatuleu, Bapak Yosef Kono, serta Koordinator Pengawas SMA Kabupaten Kupang, Bapak Simon Gasang, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran tim ITB. Mereka menilai kegiatan ini sangat membantu guru-guru dalam memahami cara baru dan menarik untuk mengajarkan kimia di kelas.

Selain penyampaian teori, workshop ini juga dilengkapi dengan demonstrasi eksperimen kimia interaktif, di antaranya reaksi Briggs–Rauscher (reaksi osilasi perubahan warna), “pasta gigi gajah” dan eksperimen gunung berapi.

Ketiga eksperimen ini dirancang untuk menunjukkan fenomena kimia secara visual dan menarik, sekaligus memperkuat pemahaman konsep reaksi dan perubahan energi.

Melalui kegiatan ini, ITB berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, terutama di wilayah timur, untuk memperkuat kapasitas guru, meningkatkan kualitas pembelajaran sains, serta menumbuhkan kecintaan siswa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.(*)