Fosil Gajah Purba Berusia 700 Ribu Tahun Ditemukan di Nagekeo, Flores

EXPONTT.COM – Arkeolog melakukan eksplorasi di Nagekeo, NTT FOSIL gajah purba atau stegodon berumur sekitar 700 ribu tahun ditemukan di Desa Nagerawe, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Fosil gajah purba itu ditemukan oleh para peneliti dari Museum Geologi Bandung bersama warga lokal dalam 4 hari penggalian. Penggalian itu diharapkan bisa menemukan fosil manusia purba Flores karena kecenderungan manusia hidup berdampingan dengan gajah di masa lampau.

Dikutip dari mediaindonesia.com, penggalian fosil ini dilakukan warga dan 10 peneliti di Padang Malahuma, yang berdekatan dengan Sungai Lowo Lele.

Baca juga:  Antrean Panjang di SPBU Mbay Kembali Terjadi, Warga Duga Ada Penimbun

Para warga lokal dan 4 peneliti terlihat sibuk menggali dengan peralatan berupa pahat besi secara hati-hati pada setiap lapisan tanah yang akan dilakukan selama 3 minggu.

Baca juga:Gubernur VBL Raih Gelar Doktor Dengan Predikat Cumlaude Dari UKSW

Beberapa pecahan tulang dikumpulkan dan dipisahkan menurut jenis dan strukturnya. Penemuan beberapa bagian fosil di Malaruma ini sudah mulai tersingkap hanya sekitar 10 cm di bawah humus rumput. Beberapa bagian fosil yang ditemukan antara lain tulang rusuk, tulang punggung, dan beberapa tulang pada tubuh stegodon.

Penggalian fosil gajah purba ini merupakan kerja sama dengan Universitas Wollonggong di Sydney, Australia.

Baca juga:  Antrean Panjang di SPBU Mbay Kembali Terjadi, Warga Duga Ada Penimbun

Ifan Yoga Pratama Suharyogi, salah satu peneliti di lokasi, mengatakan, pada tahap pertama ini, disebut ekskavasi paleontologi dengan mereka menggali untuk menemukan pecahan atau bagian fosil yang kemudian dilakukan preparasi dengan cara dikeraskan, setelah itu baru dapat dideskripsikan jenis fosilnya.

Baca juga:Main-main Urus Kasus Stunting, Bupati Lembata Copot Penjabat Kepala Desa

“Setiap fosil atau tulang yang kami temukan akan kami keraskan dengan semacam cairan karena strukturnya yang rapuh. Semua akan kami kumpulkan dan kami susun kembali sehingga bisa diketahui atau dideskripsikan jenis fosilnya. Sebenarnya di lapangan pun kami sudah bisa mendeskripsikan jenis fosil seperti di Malaruma ini adalah gajah purba, “ katanya.

Baca juga:  Antrean Panjang di SPBU Mbay Kembali Terjadi, Warga Duga Ada Penimbun

 Peneliti lain di lokasi ini , Erik Setya Budi, dari Pusat Survei Geologi Badan Geologi Bandung, mengatakan mereka sudah mulai menggali fosil hewan purba di desa ini sejak 2015 lalu dan sudah ditemukan berupa tulang burung purba.

“Tulang burung seperti bangau kami temukan pada 2015 dan sekarang sudah dipindahkan ke Museum Geologi Bandung,” kata Erik.

Sudah diteliti sejak 1990 (halaman berikutnya)