Opini  

Ketika Individu Terjebak Dalam Gaya Hidup Hedonis

ilustrasi

Oleh: Yohanes Mariano Nuwa

Pendahuluan

Gaya hidup hedonis saat ini kian merajalela dikalangan generasi muda.Banyak dari generasi muda sekarang berpikir bahwa kebahagiaan itu didapat melalui pertunjukan kemewahan yang mereka tunjukan di platform media sosial. Akan tetapi , di balik gaya hidup yang mewah dan segala interaksi sosial yang tanpa henti, tersembunyi masalah finansial dan kekosongan batin yang mengkhawatirkan. Penting untuk kita menganalisis bahwa, apakah gaya hidup ini bisa membawa kehidupan yang lebih bermakna?

Pembahasan

Kalangan generasi muda saat ini sedang marak terjadinya fenomena gaya hidup hedonis, di mana tujuan utama hidup bagi generasi muda ini adalah kenikmatan duniawi. Tanpa mereka sadari gaya hidup hedonis ini secara perlahan mulai merusak finansial serta mental mereka.

Generasi muda yang terinfeksi dengan gaya hidup ini sering menggunakan uang mereka untuk membelanjakan barang barang yang mahal atau bermerek, sering berinteraksi di tempat mewah dan mengadopsi tren tren terbaru.Kegiatan yang mereka lakukan ini bukan semata mata berdasarkan kebutuhan melainkan motivasinya untuk memuaskan hasrat dan ingin mendapat pengakuan dari orang lain. Platform sosial menjadi wadah untuk menunjukan dan memamerkan kekayaan itu, yang akhirnya menciptakan kesenangan yang ilusif dan mendorong sifat konformitas dan egosentris.

Gaya hidup hedonis ini memiliki dampak yang sangat merugikan. Secara aspek finansial, gaya hidup hedonis memicu pemborosan dan keuangan menjadi tidak stabil, bahkan bisa mendorong individu untuk mengambil pinjaman demi mempertahankan kemewahan itu. Secara mental, sikap ini membuat individu selalu merasa tidak puas dan kebahagiaan yang dikejar hanya bersifat sementara. Ketika stimulasi material itu terhenti, maka yang tersisa hanyalah kekosongan dan tekanan mental.

Sangatlah penting untuk sadar bahwa kebahagiaan yang hakiki tidak berakar pada kenikmatan jasmani atau pada harta. Kepuasan material hanya bersifat sementara dan mustahil untuk mencapai kepuasan yang benar benar memadai.

Solusi untuk melepaskan diri dari pengaruh hedonisme :

1.Menjalani pola hidup yang minimalis, ini berarti mendahulukan kebutuhan di atas berbagai keinginan.

2.Peningkatan kesadaran diri, mampu mengendalikan diri untuk melakukan pengeluaran yang tidak berguna.

3.Melakukan kegiatan yang bermakna, mengubah fokus ke hal hal yang lebih berguna.

Penutup

Dengan demikian, Gaya hidup hedonis bukan semata mata suatu opsi gaya hidup, melainkan dapat menjadi ancaman bagi individu dan masyarakat. Opsi ini tergantung pada kebijaksanaan kita, apakah kita tetap terikat untuk memuaskan hasrat kita atau merebut kembali kendali atas kebutuhan dan prioritas diri kita.