Jokowi Tegaskan Pemerintah Tidak Memanfaatkan Pandemi Untuk Langgar Konstitusi

ppkm
Presiden Joko Widodo

EXPONTT.COM – Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah tidak pernah memikirkan mengatasnamakan pandemi covid-19 untuk sengaja menabrak prosedur dan nilai-nilai demokrasi.

Hal tersebut diungkapkan melalui halama resmi milik Presiden Jokowi pada Kamis 10 Februari 2022.

Dalam tulisan itu, diungkapkan, pemerintah dihadapkan pada tantangan dalam praktik Berkonstitusi selama pandemi ini. Hal inilah yang membuat pemerintah harus mengambil tindakan dengan menempatkan masyarakat sebagai prioritas utama.

Baca juga: Suap ASN Dinas PUPR Rp1,4 M, Kejati NTT Tahan Direktur PT Anda Maria

“Tidak pernah terlintas dalam pikiran pemerintah sedikit pun bahwa dengan mengatasnamakan pandemi covid-19, pemerintah dengan sengaja menempuh langkah-langkah dan cara-cara inkonstitusional, menabrak prosedur, dan nilai-nilai demokrasi konstitusional.” seperti yang dikutip dalam akun resmi presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah menempuh langkah extraordinary dalam penanganan pandemi dan dilakukan kehati-hatian dan pertimbangan yang cermat, dengan terus menjaga agar tetap berjalan dalam. koridor hukum dan konstitusi.

Baca juga: Polisi Amankan Pengedar dan Pemakai Narkoba di Depan Sebuah Warung di Labuan Bajo

“Saya ingin menegaskan bahwa langkah-langkah extraordinary yang ditempuh pemerintah dalam penanganan pandemi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sudah dengan pertimbangan-pertimbangan yang cermat, menjaga agar semua langkah yang ditempuh tetap berada dalam koridor hukum dan koridor konstitusi” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa langkah ataupun tindakan yang diambil pemerintah pada saat ini adalah hanya untuk mengatasi krisis dan menyelamatkan masyarakat dari pandemi covid-19.

“Sekali lagi, setiap langkah dan tindakan luar biasa yang diambil pemerintah di masa pandemi ini tidak lain untuk mengatasi krisis dan menyelamatkan masyarakat dari pandemi covid-19” Tutupnya.

Baca juga: Akhir Konflik Gubernur NTT dan Tokoh Masyarakat Sumba Timur, Viktor Laiskodat Minta Maaf