EXPONTT.COM, MBAY – Semarak Peringatan Hari Santri di Pondok Pesantren (Pontren) Al Ummah Al Islamiyah Mbay resmi dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (Kabid Pendis) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, KH. Drs. Pua Monto Umbu Nay, pada Jumat, 10 Oktober 2025, bertempat di halaman pondok pesantren tersebut.
Dalam sambutannya, KH. Pua Monto memberikan apresiasi tinggi kepada Ponpes Al Ummah Al Islamiyah Mbay yang telah mengharumkan nama NTT dengan mengirimkan perwakilan pada ajang Musabaqah Qiroatul Kutub Nasional (MQKN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI secara virtual.
“Apresiasi kami sampaikan kepada Pontren Al Ummah Al Islamiyah Mbay yang telah mewakili NTT mengikuti MQKN beberapa waktu lalu. Memang kita belum juara, tetapi sudah berhasil mengalahkan DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan,” ujar Pua Monto.
Dalam kesempatan tersebut, Kabid Pendis juga menyerahkan piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada dua santri berprestasi, yaitu Ade Radia Tania (cabang lomba Nahu Shorof) dan Muflihatul Maulida (cabang lomba Safinatun Najah).
Menutup sambutannya, KH. Pua Monto berpesan kepada seluruh santri agar senantiasa bersemangat menimba ilmu dan mengikuti berbagai lomba dengan semangat juang para kiai dalam memperjuangkan kemerdekaan. Ia kemudian mengajak seluruh hadirin untuk membaca ulumul kitab sebagai tanda resmi dimulainya rangkaian kegiatan Semarak Hari Santri 2025.
Sementara itu, Mudir/Pengasuh Ponpes Al Ummah Al Islamiyah Mbay, Saiful Ismail Rena, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari Kabid Pendis Kemenag NTT.
“Terima kasih atas kehadiran Aba Kabid. Semoga senantiasa diberkahi pertemuan kita sore ini,” ujar Saiful Rena.
Adapun berbagai lomba yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Santri di Ponpes Al Ummah Al Islamiyah Mbay antara lain Qiroatul Kutub, Tartil, Tilawah, Kultum, dan Lari.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut, Pengurus Yayasan Al Ummah Al Islamiyah Mbay Hasbil Rena, Pengawas Yayasan H. Asrul Sani, tokoh masyarakat Kolikapa, para ustadz dan ustadzah, serta seluruh santri.(***)