Harga BBM di Daerah Kepulauan Labuan Bajo Tinggi, Nelayan Berhenti Melaut

Ilustrasi kapal nelayan

Penjabat Sementara Kepala Desa Pasir Putih, Ibrahim Hamso mengatakan, harga Solar subsidi di kepulauan, termasuk di Pulau Messah, mencapai Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per jeriken yang isinya 20 liter atau sama dengan Rp 12.500 sampai Rp 15.000 per liter.

Baca juga:  DPRD Kota Kupang Minta Perumda Air Minum Ikut Kontribusi ke Pendapatan Asli Daerah

“Sekarang banyak nelayan di Pulau Messah tidak melaut karena tidak sanggup membeli Solar subsidi dengan harga yang sangat tinggi,” kata Ibrahim.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami para nelayan tersebut. Sebab, mereka hidup dari melaut.

Baca juga:Kelangkaan Minyak Tanah di Ende Sepekan Terakhir, Ini Langkah Antisipasi Pemkab

Ia pun mengimbau kepada seluruh penjual Solar dan Pertalite di kepulauan agar tidak menjualnya terlalu tinggi yang mengakibatkan nelayan tidak bisa membelinya.

Baca juga:  Antrean Panjang di SPBU Mbay Kembali Terjadi, Warga Duga Ada Penimbun

Ibrahim berharap, pemerintah serta pihak terkait untuk bersama-sama melakukan pengawasan terkait dengan keluhan masyarakat, terutama terkait kenaikan harga BBM di kepulauan.

Baca juga:  1.000 Nelayan Bakal Geruduk Kantor Gubernur NTT

“Jika tidak diatasi, maka mereka makin merajalela mengambil kesempatan di atas penderitaan rakyat kecil,” imbuhnya.

Ikuti berita dari ExpoNTT.com di Google News

Baca juga:Anak Kepala Desa di Ende Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Warga