Leo Lelo Siap Jadi Ketua DPD PD NTT Untuk Memajukan Partai

Jefri Riwu Kore dan Leo Lelo

EXPONTT.COM – Laurensius Tari Wungo, politisi dan mantan anggota DPRD mengaku prihatin dengan persoalan carut marutnya kondisi Partai Demokrat NTT khususnya. Terkait akan diselenggarakan Musda PD 24 September 2021 mendatang, Lorens berpendapat, ”Sebaiknya DPP PD mempertimbangkan dengan cermat situasi dan kondisi PD NTT. Ketua DPD PD NTT Pak Jefri Riwu Kore ternyata tidak berpengaruh pada perolehan suara pada Pemilu 2019. Anggota DPRD NTT yang pada Pemilu sebelumnya 2014 menghasilkan 8 anggota dewan di DPRD NTT.

Ketika PD di pimpin Jefri Riwu Kore bukan maju, malah melorot sampai 50 persen. Hanya mengahilkan 4 anggota DPRD dari Belu, TTS, Manggarai Raya dan Flores Timur. Saya boleh sarankan agar pada Musda SBY, AHY memertimbangkan agar Leo Lelo yang dipilih.

Kalau Pak Leo yang dipilih menjadi Ketua DPD PD NTT, pada Pemilu nanti PD bisa meraih suara yang sifnigkan. Pak Jefri yang bilang punya banyak uang atau punya akses dan kedekatan dengan AHY tidak menjamin PD NTT akan maju,namun akan melorot,” tegas Loresn T Wungo menjawab expontt.com Senin 13 September 2021 di pelataran PRD NTT.

Servas Lawang yang juga politisi dan mantan anggota DPRD NTT juga mendukung pandangan Lores T. Wungo. Di wartakan media ini sebelumnya, Servas Lawang berpendapat,” Jika SBY, AHY dan Edhy Baskoro selalu pengurus teras dan pengambil keputusan agar mempertimbangkan dengan matang, jika mau agar PD di NTT atau Indonesia pada umumnya ada perubahan suara dan jumlah anggota dewan pada Pemilu 2024 nanti. Kalau karena Jefri Riwu Kore yang ditetapkan sangat pasti Partai Demokrat NTT akan tidak dapat suara. Leo Lelo adalah politisi militant yang hanya punya niat baik memajukan partai. Leo hanya punya satu misi yaitu memajukan partai. Kalau DPP mempertimbangkan karena Jefri dekat dan punya akses sangat melekat ke Cikoeas, saya pastikan bahwa Partai Demokrat NTT akan sirna tanpa bekas,” tegas Servas Lawang kepada expontt.com Selasa 14 September 2021 pagi.

Musyawarah Daerah atau Musda DPD Partai Demokrat NTT  Jumat 24 September 2021 akan menentukan siapa yang dipilih peserta Musda dalam memilih Ketua DPD Partai Demokrat NTT. Apakah Ketua DPD Partai Demokrat NTT (incumbent) sekarang akan terpilih lagi secara ‘mutlak’ sehingga kembali terpilih? Ataukah Leo Lelo yang sekarang anggota DPRD NTT yang akan menggusur Jefri Riwu Kore?

Kebijakan dalam menentukan Ketua Partai di daerah  atau Ketua DPD  harus disetujui ketua majelis tinggi. Di dalam AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, salah satu nomenklatur berisi, Ketua Majelis Tinggi PD SBY paling menentukan walau peserta Musda sudah memilih calon ketua secara musyawarah. Penentuan terakhir setelah uji kelayakan kedua calon yang hanya Jefri Riwu Kore dan Leo Leo nanti, tegas Servas Lawang yaitu SBY, AHY dan Sekretaris Umum  Baskoro yang dikenal dengan Trio SBY. Seperti yang sudah diwartakan, dan ditegaskan Ketua Tim SUkses Jefri Kore Heri Kadja, Jefri sangat dekat dengan AHY dan paling depan membela AHY pada konggres beberapa waktu lalu.

Leo Lelo kepada expontt.com Selasa 14 September 2021 pagi menegaskan, dirinya maju bukan hanya sekadar sebuah ambisi politik tetapi hanya satu misi mulia yaitu memajukan dan menyelamatkan Partai Demokrat. Dan Leo Lelo berjanji kepada DPP dan seluruh pengurus DPD PD yang memiliki suara siap memajukan partai. Pada Sabtu 11 September 2021 Lelo Lelo mengaskan, dirinya sangat memenuhi syarat. Selain didukung 12 DPC juga ranking dukungan diperkirakan mencapai 60 persen. “Semua kader punya hak untuk maju sebagai calon Ketua DPD Partai Demokrat NTT dan silahkan umumkan ke publik,” katanya.

Senada dengan Lelo Lelo, Ketua DPC Partai Demokrat Lembata Sebastianus Ede mendukung Leo Lelo karena punya visi mulia menyelamatkan partai. ”Pak Leo Lelo karena punya visi sangat tegas yaitu memajuk PD di NTT maka kami 12 DPC dukung penuh dan disahkan notaris. Jadi tidak ada yang ingkar, kami solid demi Pak Leo Lelo bisa jadi Ketua DPD Partai Demokrat NTT. Misinya kami dukung penuh,” tegas Sebastianus kepada expontt.com Senin 13 September 2021.

Diwartakan sebelumnya, Heri Kadja selaku Ketua Tim Suksesi Jefri Riwu Kore, berpendapat,” Dari peta politik, dipastikan Pak Jefri Riwu Kore akan terpilih lagi dan menjadi Ketua DPD Partai Demokrat NTT pada periode berikut. Sistem Musda Partai Demokrat sekarang berbeda system yang lalu. Sekarang system zoom atau daring. Kedua calon Pak Jefri dan Pak Leo akan di tes kelayakan atau  tidak oleh DPP. Jadi DPP yang menentukan. Pak Jefri di DPP memilik kedekatan dengan semua pengurus DPP. Pada konggres suksesi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Pak Jefri yang pertama mendukung dan mengingatkan Pak AHY bahwa akan ada orang-orang atau tokoh yang berpengaruh di lingkungan Istana Negara yang akan merebut ketua umum PD. Dan pada akhirnya benar, sehingga dua minggu kemudian baru AHY menggelar jumpa pers soal kisruh DPP PD,” jelas Heri Kadja menjawab pertanyaan expontt.com Minggu 12 September 2021.

Perjuangan Jefri Riwu Kore pada saat konggres terlihat Nampak di layar televisi bersama-sama pengurus dan AHY. Walau peta politik secara metafisika demikian, Leo Lelo mengaku optimis bisa memenangkan pertarungan pada Musda 24 September 2021 nanti. Siapakah yang paling kuat?

Sejak Jefri Riwu Kore sebagai Ketua DPD PD NTT perolehan kursi di DPRD NTT turun dratis dan hanya empat kursi yaitu Satu Kota Kupang, Dapil II Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sabu tanpa wakil, halnya Dapil III Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya juga tidak ada kader PD yang terpilih, Dapil IV Manggarai Raya hanya mendapatkan satu anggota dewan atas nama Bony Djebarus, Dpil V Nagekeo, Ende dan Sikka hanya satu yang terpilih yaitu Leo Lelo yang kini sedang merebutkan posisi ketua, Dapil VI yaitu Flotim, Lembata dan Alor tidak ada kader PD yang terpilih, Dapil VII TTU, Belu dan Malaka hanya satu anggota DPRD yang terpilih yaitu Anselmus Tallo dan Dapil VIII  TTS hanya satu anggota dewan yaitu Reny Marlina Un.

Secara peta politik, kepemimpinan Jefri Riwu Kore belum dapat mendongkrak peroleh suara Partai Demokrat diseluruh NTT. Pengamat politik Servas Lawang berpendapat, ”Selayaknya Pak Leo Lelo yang kita pilih untuk kali berikut. Pak Jefri kurang berpengaruh di mata rakyat NTT. Buktinya suara partai democrat pada Pemilu 2019 turun sampai 50 persen  di DPRD hanya 4 kursi. Sedangkan dua anggota DPR RI Jacoba Gah dan Beny Kabur Harman terpilih karena pengaruh Ketua DPD PD Jefri Riwu Kore. Supaya Partai Demokrat bisa berkibar lagi di NTT harus pilih Leo Lelo supaya ada perubahan dan penambahan suara. Tetapi kalau DPP yang menentukan bahwa Jefri Terpilih lagi, maka Partai Demokrat NTT akan menghilang dari bumi NTT, “ jelas Servas Lawang mantan anggota DPRD NTT yang kini jadi pengusaha ternak babi dan kambing. Ditambahkan Servas Lawang,” Kalau Partai Demokrat mau tetapi eksis di Indonesia termasuk NTT harus memilih ketua yang militant punya pengaruh sehingga rakyat NTT memilih partai ini pada Pemulu 2024 nanti,” tambah Servas Lawang yang menambahkan jika hanya karena punya kedekatan dengan AHY atau DPP dan punya uang bagaimana partai bisa maju.”

 

Ingin Perubahan

Sebastian Edo, Ketua DPC Demokrat Lembata

Dirilis dari voxntt.com, dinamika menjelang musyawarah daerah (Musda) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar pada tanggal 24 September 2021, kian memanas.

Dua kandidat, Jefri Riwu Kore dan Leonardus Lelo, akan bertarung memperebutkan kursi Ketua DPD I Partai Demokrat di provinsi kepulauan itu.

Dua kandidat ini saling mengklaim dukungan. Leo Lelo klaim mendapat dukungan 12 DPC sedaratan Flores, TTU, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

Sementara, Jefri Riwu Kore mengklaim didukung 12 DPC yakni, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor, Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Tengah.

Dua kandidat ini telah menyerah dukungan sekaligus mendaftar di DPP Partai Demokrat, Jumat 10 September 2021, DPP di Jakarta.

Ketua DPC Demokrat Lembata Bastian Edo mengatakan, alasan DPC Demokrat Lembata mendukung Leo Lelo tidak lain, hanya ingin ada perubahan di partai berlambang mercy itu.

“Kami tidak berpikir soal orang. Tapi itu subjektif kami berpikir soal komitmen kami untuk membesarkan partai. Kami ingin perubahan. Konsep kita adalah perubahan,” kata Bastian Edo kepada VoxNtt.com saat dihubungi dari Kupang, Sabtu (11/09/2021).

Ia menegaskan, perubahan untuk membesarkan Partai Demokrat di NTT itu ada pada kandidat Leonardus Lelo.

“Karena menurut kami perubahan itu realitasnya adalah ada di pak Leo,” katanya.

Sebagai kader utama partai kata dia, tidak alergi dengan perbedaan dan nilai. Ia menegaskan, pihaknya tidak begitu fokus melihat setiap kandidat dengan subyektif dirinya/aksesories dirinya.

“Perbedaan yang kami tunjukan adalah perbedaan secara terus terang yakni dukung siapa dan untuk apa. Tetapi kami fokus melihat spiritnya tentang membesarkan partai,” ujarnya.

Alasan lain tambah dia, salah satunya adalah membanding keberadaan PD NTT hasil pileg 2014 dan hasil pileg 2019. Untuk menuju 2024 berharap Demokrat harus bangkit kembali.

“Cara menilai seperti ini kami pikir lebih obyektif ketimbang hanya mempertimbang faktor lain. Tidak ada yang mustahil jika kita memiliki ikhiar yang sama,” tegas Bastian.

Kembalikan Kejayaan Partai Demokrat

Sebelumnya, Leonardus Lelo mengatakan, alasan dirinya maju sebagai calon Ketua Demokrat NTT tidak pernah terlepas dari komitmennya mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di provinsi kepulauan itu.

Leo mengaku, sebagai kader dirinya ingin membesarkan Partai Demokrat di NTT sesuai dengan platform partai yang sudah tertuang dalam ADRT partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.

“Juga sesuai dengan visi-misi yang tertuang dalam ADRT dan sesuai dengan misi. Misinya apa? Salah satu misi yaitu memenangkan pemilu, baik Legislatif, Pilpres untuk tingkat nasional. Juga memenangkan Pileg DPRD provinsi, kabupaten, kota dan pilkada di tahun 2024,” ujarnya.

Leo juga berkomitmen kuat untuk membesarkan Partai Demokrat minimal menang tiga besar di Provinsi NTT.

“Dengan kondisi yang ada sekarang, saya akan berusaha meningkatkan menjadi tiga besar di provinsi NTT,” katanya.

Ia mengatakan, Partai Demokrat pernah menjadi pimpinan DPRD Provinsi NTT pada periode 2009-2014.

Selanjutnya, pada tahun 2009 yang lau dengan 7 kursi di 7 dapil untuk daerah Provinsi NTT dan pada tahun 214 Partai Demokrat 8 kursi yang tersebar di seluruh daerah di NTT.

“Komitmen kuat itu dengan succes story yang ada saya mempunyai keyakinan untuk menata Partai Demokrat menjadi partai modern dan juga menghasilkan kader-kader yang berkualitas bisa bertarung baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, baik pemilu legislatif, pilpres, maupun caleg provinsi Kabupaten Kota dalam hal ini Pilkada,” ujarnya.

Selain mengembalikan kejayaan Demokrat, Leo mengaku maju sebagai calon ketua karena mempunyai misi besar untuk membangun bangsa dan negara, juga mewujudkan tujuan nasional sesuai dengan cita-cita luhur yang tertuang dalam UUD 1945.

“Karena bagaimanapun kondisi bangsa kita sekarang harus membutuhkan partai yang kuat untuk bisa membantu pemerintah bagaimana menata yang berkaitan dengan tata kelola pemerintah di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota,” katanya. ♦ wjr