EXPONTT.COM – Guna mencegah penyebaran covid-19 yang semakin meluas, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerapkan aturan wajib menunjukan kartu vaksin atau sertifikat vaksinasi covid-19 bagi pelaku perjalanan yang masuk dan keluar NTT.
Dilansir dari beritasatu, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka, mengatakan, “Pemerintah NTT menerapkan aturan ini sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 serta bentuk pelayanan transportasi yang aman bagi masyarakat NTT,” Jumat 9 Juli 2021.
Hal tersebut diungkapkannya terkait adanya kebijakan wajib menunjukkan sertifikat vaksin bagi penumpang pesawat udara baik dari luar daerah maupun dalam wilayah NTT.
Isyak Nuka mengatakan, pelaku perjalanan udara yang menuju dan keluar wilayah NTT wajib menunjukan kartu vaksin dosis pertama serta surat keterangan hasil rapid tes antigen yang hasilnya negatif dari covid-19 berlaku 2 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Baca juga: Urus Administrasi di Kota Kupang Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin Covid-19
“Semua pelaku perjalanan yang menggunakan armada angkutan udara dari maupun keluar NTT wajib menunjukkan sertifikat telah mendapat vaksinasi,” tegas Isyak.
Selain itu menurut Isyak Nuka, penumpang pesawat udara dari luar NTT maupun yang keluar wilayah Provinsi NTT juga wajib mengizi dokumen e-HAC Indonesia seperti yang diatur dalam Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Covid-19.
Isyak Nuka juga mengatakan, pemberlakukan wajib menunjukan kartu vaksin dan hasil test swab antigen juga berlaku bagi pelaku perjalanan dengan angkutan udara dalam wilayah Provinsi NTT.
Sedang untuk perjalanan dengan transportasi laut, Isyak menambahkan, Pemerintah Provinsi NTT juga melarang masuknya pelaku perjalanan yang menggunakan kapal laut, kapal motor penyeberangan maupun kapal pelayaran rakyat yang masuk dari luar NTT mulai 12-26 Juli 2021.
Baca juga: Hasil Tes Swab Positif Covid-19, 5 Warga Ende Kabur
“Selama pemberlakukan aturan itu kapal laut atau kapal motor dari luar NTT dilarang masuk ke daerah ini,”tegas Isyak Nuka.