KITA sudah menikmati suasana hidup di 2017 tahun baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap orang berharap tahun baru membawa kesuksesan dan keberuntuhan serta rezeki melimpah. Saya yakin rakyat Indonesia mengharapkan suasana hidup 2017 yang damai sejahtera. Tidak seperti 2016, hidup dalam suasana mencekam. POLRI dan TNI disibukan menjaga keamanan Negara dan kenyamanan rakyat.
Penjahat tidak hanya melakukan tindakan represif di alam terbuka, tetapi juga masuk rumah ibadah dan menyerang, membakar dan membom. Kita semua tahu, siapa dalang dibalik semua ini.
Sesuai eastrolog, tahun 2017 diharapkan bisa merubah keuangan menjadi lebih baik lagi atau justru sebaliknya.
Aparat keamanan dalam keadaan waspada menjaga dan membela Negara agar NKRI tetap utuh, tidak terjadi disintegrasi. Kita mengharapkan 2017 ini, tidak terjadi suasana politik yang ribut gaduh, bahkan ada kelompok yang merencanakan makar, mengambil alih pemerintahan yang dengan memaksa sidang MPR melalui revolusi. Salah satu manusia tak beradab ialah Habib Rixiq yang berteriak akan revolusi usai doa damai di Monas 212 atau 2 Desember 2017 kemarin.
Teriakan dengan suara keras beberapa kali, usai Presiden Jokowi menyampaikan salam dan ucapan terima kasih. Mengapa manusia yang satu ini masih dipelihara di NKRI ini, Negara yang berazaskan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika?
Kita doakan bersama agar kaum ekstrimis tidak melakukan tindakan serupa di tahun 2017 seperti tahun 2016. Banyak catatan kelam dan nestapa di tahun 2016. Apakah akan ada perbaikan di tahun 2017 ini. Banyak kalangan mendesak agar Pemerintah RI tidak tunduk pada organisasi yang ekstrim, organisasi yang berusaha pecahbela bangsa. Kita menanti janji Presiden. Kesimpulan sementara bahwa kaum ekstrimis dan kelompok kiri sedang berusaha keras dibawah tanah untuk merebut kekuasaan dengan cara-cara kotor. Organisasi massa atau Ormas ekstrim sudah merajalela di Indonesia termasuk ISIS.
Teror bom akankah masih terjadi di tahun 2017 ini, pembakaran gereja dan rumah ibadah milik umat di luar muslim akankah masih terjadi? Sangatla memalukan, jika kasus kekerasan,penghakiman dengan gaya premanisme akan berlanjut di tahun 2017? Tindakan korupsi kian meraja lela, walau KPK sudah lakukan operasi tangkap tangan atau OTT. Di penghujung 2016, Bupati Klaten Srihartini terjadi OTT. Siapa lagi pejabat Negara yang akan terkena OTT di 2017? Kita menunggu.
Selain masalah nasional yang masih mengancam kenyaman rakyat, di Nusa Tenggara Timur apakah juga terkena dampak? Mungkin tidak, tetapi ada satu kasus yang menurut saya kurang terpuji. Pemerintah sudah membangun sebuah gedung, namanya Kantor Gubernur NTT kedua, di Jalan El Tari. Gedung megah konon mencitrakan NTT, tetapi menonjol symbol alat musik sasando yang dalam agenda di resmikan Presiden Jokowi 28 Desember 2016.
Gubernur dan jajarannya yang pada 2017 ini menempati gedung mewah harus mengelus dada. Presiden Jokowi tidak bersedia meresmikan termasuk menandatangi prasasti itu. Presiden Jokowi tidak mau tandatangan gedung mewah itu karena membangun tanpa Ijin Membangun Baru (IMB) dari Pemerintah Kota Kupang. Kedua gedung yang menghabiskan dana Rp 176 Miliar itu, belum rampung. Disanasini terlihat semrawut, becek dan semua sarana dan fasilitas belum memadai. Ini tindakan tak terpuji, baik Pemerintah NTT, perencana maupun konraktor. Kesannya, membangun gedung hanya memburu keuntungan? Siapakah pihak yang diuntungkan di tengah rakyat hidup dalam keterbatasan, infrastruktur rusak seantero NTT. Di sisi lain, untuk aktivitas perkantoran sudah dibangun empat kopel gedung bertingkat empat di Kantor Gubernur Pertama di Naikoten I. Dengan kehadiran keempat gedung itu, roda pemerintahan berjalan normal dan lancar-lancar saja.
Yang ironi, Pemerintah NTT merencanakan di 2017 ini segera membangun gedung DPRD NTT yang saat ini dalam kondisi masih bagus, masih layak untuk digunakan. Ada apa?
Sikap Jokowi yang tidak bersedia meresmikan Kantor Baru Gubernur NTT kedua di Jalan El Tari, patut diapresiasi. Kedua membuka mata masyarakat NTT, bahwa Pemerintah NTT, tidak cermat dan akuntabel dalam merencakan pembangunan. Semoga ada perbaikan. ♦
2017
