EXPONTT.COM – Sekitar 80.900 anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekerdilan atau stunting. Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.
“Ada sekitar 80.900 anak di NTT terkategori kekerdilan yang menjadi perhatian pemerintah untuk ditangani,” kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Senin 7 Desember 2021.
Viktor mengungkapkan, masalah kekerdilan pada anak-anak NTT itu menjadi fokus perhatian penanganan yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota di NTT pada 2022.
“Penanganan stunting menjadi fokus perhatian dalam pembangunan sektor kesehatan selain penanganan covid-19,” kata Viktor.
Baca juga:Tega, Seorang Ayah di Kupang Ajak Nonton Video Porno Sebelum Cabuli Anak Kandungnya
Menurut Viktor penanganan stunting harus dimulai dilakukan sejak dalam anak kandungan ibu melalui intervensi pemberian makanan bergizi dan pemerikasaan kesehatan yang dilakukan secara rutin.
“Persoalan masalah stunting ini erat kaitannya dengan kecukupan gizi sehingga harus dari awal pemenuhan gizi menjadi perhatian, sehingga generasi yang lahir merupakan generasi yang unggul apabila pemenuhan gizinya terpenuhi secara baik,” jelas Viktor.
Gubernur memaparkan, daerah dengan jumlah anak kekerdilan tertinggi di NTT yakni Kota Kupang, menyusul Manggarai Timur dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca juga: Sudah Tetapkan Randy Sebagai Tersangka, Polisi Belum Ungkap Motif Pembunuhan Astri dan Lael
Dirinya berharap para kepala daerah di NTT untuk secara serius menangani persoalan kekerdilan pada anak-anak karena hal itu menjadi perhatian serius dari pemerintah pusat.
“Kami perlu ingatkan untuk kerja keras dalam menangani urusan kekerdilan dengan mengalokasikan anggaran yang memadai untuk urusan kesehatan itu,” tegas Viktor.
♦antaranews.com
Baca juga: Ajak Lakukan Survei, Viktor Laiskodat: Kalau Masyarakat NTT Tidak Suka, Saya Berhenti