WALIKOTA Kupang, Dr Jefri Riwu Kore, mengaku mendapat pesan pendek atau short mesage service (SMS), yang diduga kuat dari oknum guru. Isi pesannya, meminta Walikota memutasi pejabat di Pemkot termasuk salah satu kepala sekolah.
“Ada orang-orang tertentu lakukan SMS ancam-ancam, jika saya tidak mengikuti keinginan mereka untuk lakukan mutasi pejabat di lingkup Pemkot Kupang,” kata Walikota Jefri dalam amanatnya saat memimpin apel kesadaran di Balai Kota Kupang, Senin, 19 Februari 2018.
Walau diancam Jefri Riwu Kore tegas menyatakan dirinya ridak gentar dengan SMS ancaman tersebut.
“Jangan juga kami sering diancam-ancam. Ada orang sms begini, bapak… saya minta kepala sekolah ini dimutasi. Saya yakin itu mereka berkelompok. Mungkin guru-guru. Lima enam orang sms. Kalau tidak dimutasi kami akan demo. Saya bilang, kalian demo saja sekarang. Kamu jangan atur-atur saya,” ungkap Riwu Kore. Walikota mengingatkan agar mereka membiarkan dirinya bersama wakil walikota yang memutuskan. “Biar kita yang putuskan. Jangan anda ancam-ancam demo. Mungkin nggak akan masuk ke tangan saya. Pikiran nggak akan masuk. Dan saya akan lawan itu semuanya. Siapapun itu orangnya. Jangan kami diatur-atur. Jangan didrive untuk buat sesuatu hanya karena keinginan kelompok. Saya tau mereka sms berkelompok karena kalimatnya hampir sama,” tegas mantan anggota DPR RI dua periode ini. Walikota juga menyarankan, jika ada yang ancam dan ingin demo, sikahkan. Tapi sebaiknya datang dengan cara baik-baik, lalu sampaikan hal yang diinginkan.
“Kita akan pertimbangkan. Kesabaran kita jangan dipakai sebagai suatu kelemahan untuk diatur-atur. Jangan sampai kita senyum-senyum dan ketawa-ketawa terus lalu bilang gampang diatur,” tegas Riwu Kore. ♦ goe/mn/sandrowangak
Walikota Kupang Diancam
