EXPONTT.COM – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 tanggal 20 Agustus 2024 terkait syarat pengusungan pasangan calon Kepala Daerah oleh Partai Politik yang dimohonkan Partai Buruh dan Partai Gelora mengubah arah dinamika perpolitikan secara nasional termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam salah satu poin putusannya terkait pengusungan Gubernur dan Wakil Gubernur, MK memutuskan, provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 2 juta jiwa sampai dengan 6 juta jiwa, partai politik atau gabungan partai politik perserta pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 8,5 persen di provinsi tersebut.
Putusan MK ini bagi sejumlah partai politik menjadi angin segar, PDI Perjuangan di NTT salah satunya.
PDI Perjuangan di NTT yang diketahui belum mendapat kesepakatan koalisi dengan partai politik lainnya.
Hal ini menjadi peluang PDI Perjuangan untuk mengusung pasangan kader murni dari partainya pasca putusan MK, pasalnya, PDI Perjuangan di NTT telah memenuhi persyaratan minimal jumlah suara di pemilihan legislatif sebesar 9,39 persen atau 375.317 suara.
Dengan putusan MK yang dibacakan Selasa, 20 Agustus 2204, partai berlambang banteng juga berpeluang mengusung pasangan kader terbaiknya, yakni Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema dan Emi Nomleni.
Seperti diketahui PDI Perjuangan sebelumnya telah memberikan surat tugas kepada Ansy Lema untuk maju ke Pemilihan Gubernur NTT.
Disisi lain, PDI Perjuangan juga memiliki kader berpotensi yang telah memilki pengalaman tinggi di legislatif, yakni Emi Nomleni yang merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan NTT sekaligus Ketua DPRD Provinsi NTT.
Pasangan ini juga yang memiliki kekuatan geopolitik yang sangat besar. Ansy Lema diperkirakan bisa mendulang suara dukungan yang besar di Pulau Flores.
Sebagai caleg DPR RI di Daerah Pemilihan NTT II, Ansy Lema juga bisa meraup suara di sebagian daerah Timor, Rote Sabu dan Sumba. Pada Pileg 2024 lalu, Ansy Lema berhasil meraih 72.833 suara dukungan.
Sementara Emi Nomleni secara elektoral dipastikan akan menjadi pilihan utama di daerah TTS yang nota bene menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbanyak di NTT dengan 351.020 Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pilkada 2024. Pada Pileg 2024, Emi Nomleni berhasil meraih 17.094 suara dukungan.
Sebelumnya, Ansy Lema juga menaruh perhatian besar terhadap pembangunan NTT yang memerlukan peran serta perempuan di kepemimpinan.
Dirinya sebelumnya juga dikaitkan dengan sejumlah figur perempuan yang akan menjadi calon wakilnya, diantaranya, mantan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Pendeta Dr. Merry Kolimon, anggota DPR RI Anita Jacoba Gah, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, anggota DPRD Provinsi NTT Reny Marlina Un hingga Jane Natalia Suryanto.
Menurut Ansy, keberadaan perempuan dalam struktur kepemimpinan tertinggi akan mendukung arah pembangunan yang menyertakan aspirasi dan kepentingan kaum perempuan.
“Lebih dari itu, kehadiran perempuan akan membantu pemerintah untuk fokus pada problem yang berkaitan dengan perempuan, seperti kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan,” kata Ansy Lema di Jakarta, 15 Agustus 2024 lalu.♦gor