EXPONTT.COM, ALOR – Desa Baranusa, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebagian besar warganya bekerja sebagai nelayan tak luput dari perhatian besar Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi.
Hasil laut perikanan yang melimpah dari Baranusa belum dikelola secara baik. Potensi di bidang perikanan yang menjanjikan ini menurut calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi, membuatnya terpanggil untuk mengembangkan bidang perikanan berbasis industri.
“Kita akan bantu cool storage, sehingga para nelayan di sini bisa menampung ikan dalam jumlah besar,” kata SPK saat tatap muka dengan warga Baranusa, Jumat, 4 Oktober 2024.
Pembuatan cool storage ini, kata cawagub nomor urut 3, akan melibatkan anak-anak STM maupun mahasiswa jurusan teknik. “Kita tidak akan beli di Jawa, kita buat sendiri. Peralatan perang saja saya bisa buat apalagi hanya mesin pendingin,” ungkap SPK.
Dengan demikian, kita sudah bisa menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya. “Anak-anak yang tamat sekolah tidak perlu merantau ke Kalimantan, Papua, atau bahkan menjadi TKI dan TKW di luar Negeri,” tandasnya.
Selain pembuatan cool storage, juga akan diikuti dengan industri lainnya. “Kita buat pabrik ikan kaleng dan produk olahan lainnya berbasis ikan, sehingga ikan yang tadinya kita tampung tidak mubazir,” urai Jenderal Bintang Satu itu.
Jika Baranusa sudah mampu memproduksi olahan ikan secara besar – besaran maka pemerintah akan membuka akses penjualan ke rwtail modern maupun pasar online.
“Kita hentikan pengadaan ikan kaleng dari luar daerah dan kota masukan hasil produksi kita ke mall dan supermarket. Kita juga bisa masuk ke markeplace dan lainnya,” jelas Simon Petrus Kamlasi.
Dia kembali menegaskan, jika industrialisasi di bidang perikanan ini berjalan dengan baik maka akan memberikan multiplier effect. “Nelayan sejahtera, dan masalah penggangguran bisa terurai,” pungkasnya.(*)