EXPONTT.COM – Daniel Demong Hurek, mantan Wali Kota Kupang periode 2007-2012 sedang berjuang melawan virus Covid-19 yang dideritanya. Ditengah perjuangannya sembuh dari virus Covid-19, Daniel Hurek harus menerima kenyataan jika sang istri, Victoria Tandi Hurek harus meninggal dunia, Jumat (12/2) setelah berjuang melawan virus Covid-19.
Daniel Hurek menuliskan kronologi dia dan sang istri bisa terpapar virus Covid-19. “Faktanya, saya dan istri tanggal 6 Februari 2021 dinyatakan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil Rapid Antigen dari Laboratorium RS Leona. Saya protes, marah, salahkan diri, salahkan istri tapi itu tidak tepat. Saya bingung, gelisah tapi ketiga putri kami terutama Carmel si kecil. Ayo bapak, semangat, tidak apa-apa, bapak harus kuat,” tulis Daniel, Minggu (14/2) pagi.
Sebelum meninggal, kondisi sang istri sempat menurun ketika dirawat di ruang IGD RS W.Z Johanes Kupang. Kondisi ini membuat kedua anaknya, Nita dan Dita bergegas mencari rumah sakit yang lebih baik untuk menolong sang ibu. Sementara Daniel sedang dirawat di RS Bhayangkara, Kupang merasa panik dan cemas hingga membuat tekanan darahhnya naik drastis.
Hari ketiga dirawat di RS, politisi PKB ini memutuskan keluar dan pergi menemui istrinya. Rupanya ini menjadi pertemuan terakhir keduanya karena sang istri kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.
“Kami mengantarnya ke IUC Covid 19 NTT. Satu-satunya, kamar IUC Covid-19 di NTT saat ini. Selang beberapa saat tindakan medis maksimal diberikan, tapi Tuhan berkehendak lain, Tuhan memanggilnya kembali. Saya sangat terpukul dan goyah, namun segera berbalik arah berpikir positif bahwa kematian itu keputusan Tuhan yang tidak bisa ditolak oleh siapapun” tulisnya lagi.
Diakhir tulisan, ia juga menghimbau agar semua orang dapat menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah.
Hingga saat ini, mantan anggota DPRD kota Kupang itu masih dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan untuk ketiga anaknya, dinyatakan negatif ketika melakukan tracking pada Sabtu (13/2).
Berikut ungkapan hati dari Daniel;
CURAHAN HATI DANIEL DEMONG HUREKMAKING atas kepergian Istri Tercinta Ina VIKTORIA TANDI – HUREK.
Selamat Pagi, Kepada Yang Terhormat dan yang Saya Kasihi.
1. Bpk Dr. John Kotan Ketua Ikatan Keluarga Lamaholot Kupang.
2.Pater Dagobertus Sota Ringgi, SVD/Pastor Paroki St.Yoseph Naikoten.
3. Ibu Ursula Dando Lio/Ketua DPD WKRI NTT.
4.Ibu Reth Funan Reme/Wakil Ketua DPC WKRI Paroki St. Yoseph Naikoten.
5. Bapak/Ibu/Saudara/i/Adik/Kaka, penggagas, pengurus dan peserta acara MISA dan CURHAT — masing2 di Tempat..
— LUAR BIASA MISA REQUIEM dan CURHAT, BERKENAN DENGAN BERPULANGNYA ISTRIKU dan MAMA ANAK2 KAMI IBU *VICTORIA TANDI HUREK, SE*.
Setelah memperhatikan ganasnya Covid 19, saya berpendapat bahwa siapapun terpapar Covid 19, berpeluang pulang ke Rumah Bapak cukup besar.
Faktanya saya dan istri saya tgl 6 Februari 2021 positif terpapar berdasarkan Repidantigen dari Lab RS LEONA. Saya protes, marah, salahkan diri, salahkan istri, namun dinilai tidak tepat.Bingung, gelisah, tapi TERTOLONG KARENA TIGA PUTRI KAMI Terutama Carmel si kecil. Ayoh Bapa semangat tidak apa2, Bapa harus kuat.
Nita dan Dita bertindak dengan sangat cepat mencari RS yang bisa Mama mereka dirawat maksimal. Istriku semakin lemah di IGD RSUD W. Z. Johanes. Di rumah, tekanan darah tinggiku meningkat tak karuan. Saya panik sekali dan cemas.Tapi nekad ISOMA.
Putusan drastis anak saya Nita dokter kami, Bapa harus ke RS dan dirawat. Saya akhirnya di rawat di RS BHAYANGKARA. Hari ketiga di RS, saya diproses harus keluar agar bisa berjumpa dengan istri saya walaupun hanya kurang dari 6 jam.
Kami mengantarnya ke IUC Covid 19 NTT. Satu2nya kamar IUC Covid 19 di NTT saat ini. Selang beberapa saat tindakan medis maksimal diberikan, tapi TUHAN BERKEHENDAK LAIN. TUHAN MEMANGGILNYA KEMBALI. Saya sangat terpukul dan goyah. Namun segera berbalik arah berpikir positif bahwa KEMATIAN ITU KEPUTUSAN TUHAN YANG TIDAK BISA DITOLAK OLEH SIAPAPUN.
Agar Imun tubuhku jangan turun oleh karena itu saya kuat hadapi walaupun terkadang terasa hampa, setetespun airmataku tidak membasahi pipi ini. Karena IMUN TUBUHKU BISA TURUN.
Tapi setelah terima undangan dari Bapak Doktor John Kotan dan kontak dati Ama Piter Manuk, ruang hati kosong seolah terisi dan terpenuhi dengan semangaaaat kembali melawan Covid. Ada suka cita didalam duka cita mendalam yang sedang menyelimuti saya dan keluarga. Namun kami kuat dan mendapat penghiburan luar biasa.
Istriku diterima dan dikasihi oleh saudara saudari dan sanak keluarga, kami tidak sendirian, Ikatan Keluarga Lamaholot, WKRI dan Pastor Paroki St.Yoseph Naikoten dan Pastor Rekan serta sesama saudara saudari saya, telah membendung airmata dukacita itu menjadi kekuatan dan semangat baru menatap hari depan bersama anak2 saya.
Oleh sebab itu dari lubuk hati yang paling dalam dan tulus saya atas nama Almahrumah Istri saya VICTORIA TANDI HUREK, secara pribadi dan atas nama anak2 NITA, DITA dan CARMEL, menyampaikan TERIMA KASIH BANYAK ATAS PERHATIAN YANG TELAH KAMI TERIMA. Rasanya Kami tak sanggup membalasnya hanya DOA KAMI KEPADA TUHAN yang empunya kehidupan ini, kiranya perhatian, budi baik, amalbhakti Bapak/Ibu beroleh ganjaran yang berlimpah.
Kami juga mohon sudihlah kiranya meMAAFkan salah dan dosa Almahrumah kepada semua kita semasa hidupnya, agar Istriku dilayakan masuk SURGA ABADI RUMAH BAPAK YANG DIJANJIKAN KRISTUS YESUS TUHAN KITA.
Kami masih berharap,doa tulus untuk saya dan anak2 saya sehingga secepatnya saya boleh dinyatakan SEHAT dan anak2 bisa berkembang kearah yang baik. Perlu saya informasikan bahwa anak saya Nita, Dita dan Carmel dan Ika, kemarin.sore Rapidantigen dengan HASIL NEGATIF. Syukur kepada TUHAN BUNDA MARIA.
Melawan penyebaran COVID 19, hanya bisa dilakukan dengan menerapkan secara ketat dan konsisten PROTOKOL
Mantan Wakil Walikota Kupang, Curhat Soal Covid Usai Sang Istri Meninggal Dunia
KESHATAN;
Menggunakan Masker
Mencuci Tangan
Menjaga Jarak
Menjauhi Kerumunan
Menjaga Kesehatan
Tetap berDOA.
Terima kasih dan SALVE.
(*)