KETUA DPD PDIP NTT Frans Lebu Raya menegaskan,” Sampai dengan saat ini, PDIP belum umumkan nama bakal calon gubernur NTT periode 2018-2013. Belum ya, kalau ada berita media online bahwa ada kader PDIP yang diwartakan diusung dari PDIP itu tidak benar. Sebab, di PDIP itu ada mekanisme. Jadi sampai dengan saat ini kita dari PDIP belum mengumkan secara resmi.” Penegasan ini disampaikan Frans Lebu Raya kepada EXPO NTT Kamis 15 September 2016 di ruang kerjanya.
Media on line terasntt.com mewartakan, meski dukungan arus bawah terus menguat, menjagokan Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Fernandes meneruskan tahta pemerintahan pasca kepemimpinan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya namun sepenuhnya didukung fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pasalnya, sejumlah fungsionaris PDIP mendukung Lucia Adinda Lebu Raya melanjutkan tahta pemerintahan pasca kepemimpinan Frans Lebu Raya dan mendukung Lucia untuk bertarung dalam Pilgub NTT tahun 2018 nanti.
Sekretaris DPD PDIP NTT, Nelson Matara yang dihubungi wartawan pertelepon, Rabu 14 September 2016 siang menepis dukungan DPP PDIP yang menjagokan Ketua DPC PDIP Kabupaten TTU, Raymundus Fernandes untuk bertarung dalam Pilgub NTT mendatang.
Bakal calon Bupati Kupang dari PDIP ini membantah DPP PDIP mendukung Raymundus dalam perhelatan politik lima tahunan di NTT itu.
“DPP PDIP belum memutuskan apalagi menjagokan dia (Raymundus, red) dalam Pilgub nanti. Saat ini kami dari PDIP masih konsen untuk memenangkan Pilkada serentak tahun 2017. Jadi nanti saja,” kata Wakil Ketua DPRD NTT ini.
Disinggung soal sosok Raymundus yang mendapat dukungan luas public NTT dan menjadi rival terberat Lucia dalam Pilgub mendatang, ia membantahnya.
“Kita lihat saja nanti siapa yang akan keluar dari pintu PDIP. Saya kira belum saatnya kita membicarakan itu (Pilgub NTT),” ujar Nelson.
Fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Alvian Feoh saat berbincang dengan wartawan di Kupang sebelumnya mengatakan, Raymundus Fernandes merupakan figure PDIP NTT terbaik saat ini.
Menurutnya, rekam jejak Raymundus Fernandes dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat yakni mulai dari Wakil Ketua DPRD TTU, Wakil Bupati TTU selama satu periode dan menjabat Bupati TTU selama dua periode merupakan konkretisasi dari dukungan rakyat terhadapnya.
Keberhasilan Raymundus dalam memimpin daerahnya ungkap Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDIP ini, dikarenakan mampu menggerakan partisipasi masyarakat dalam membangun TTU.
“Pilkada hanya satu pasangan calon di TTU dalam Pilkada serentak tahun 2015 kemarin merupakan potret keberhasilan pak Raymundus dalam melayani masyarakat. PDIP membutuhkan figure-figur seperti beliau. Saya kira dia yang layak pimpin NTT kedepan setelah pak Frans (Gubernur NTT saat ini, red),” ungkapnya.
Secara organisatoris lanjutnya, saat ini PDIP tengah melirik Raymundus untuk dijagokan dalam Pilgub NTT.
“Kalau ada yang menyebut bahwa PDIP tidak punya kader untuk didorong dalam Pilgub nanti, itu keliru. PDIP memiliki banyak kader yang berkualitas dan pak Raymundus adalah yang terbaik,” ujar Alvian.
Hingga saat ini tambah Alvian, sesuai laporan yang diperoleh pihaknya dari seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di NTT, masyarakat menginginkan Raymundus yang melanjutkan estafef kepemimpinan di NTT pasca Gubernur NTT saat ini, Frans Lebu Raya.
“Masyarakat menginginkan figure yang memimpin NTT dan hanya beliau (Raymundus, red) figur muda yang mampu membawa masyarakat NTT menuju kesejahteraan,” ujarnya.
Sementara Cagub asal PDIP, Raymundus Fernandes saat berbincang dengan wartawan di Bandara El Tari Kupang, Selasa 6 September 2016 mengatakan, setelah dirinya mengunjungi sejumlah daerah di NTT, hal prioritas yang dibutuhkan adalah pembangunan infrastruktur. “Potensi alam di NTT sangat banyak namun terkendala infrastruktur. Itu yang harus dibenahi,” ujarnya singkat.
Disinggung soal kesiapanya bertarung di Pilgub NTT, Raymundus yang mengaku berangkat menuju Kabupaten Rote Ndao untuk memenuhi undangan warga di Kabupaten Rote Ndao mengatakan, proses akan tetap berjalan hingga Pilgub mendatang. “Biarkan situasi ini mengalir seperti air mengalir, pada waktunya akan terjawab. Saya ke Rote Ndao karena ada undangan keluarga di sana serta keinginan masyarakat di sana agar saya ke Rote Ndao,” ujarnya. ♦ wjr