Soal PIP, Medah Ingatkan Warga Kota Kupang Tidak Ikut-Ikutan

Ketua DPD Partai Golkar NTT Drs. Ibrahim Agustinus Medah menyentil soal Program Indonesia Pintar (PIP) ketika mendampingi Calon Walikota Kupang, Jonas Salean melakukan kampanyenya dialogis di Kelurahan Oesapa Selatan, Selasa 10 Januari 2017 malam.

Dihadapan 400-an warga, Medah mengingatkan warga Kota Kupang untuk tidak ikut-kutan melanggar sistem pengelolaan keuangan negara. Dikatakan, APBN maupun APBD telah diatur dalam sebuah sistem, layaknya sistem yang mengatur negara ini. Demikian pula, jika ada warga yang meminta bantuan kepada pemerintah, maka harus mengikuti prosedur yang ada. Medah mengaku sering melihat orang kampung yang taat prosedur, seperti ketika antri makan. “Saya sering di kampung dan jika ada pesta, mereka antri ambil makan, mereka tidak rau-rau saja,” kata Medah.
Oleh karena itu, Medah berharap warga tidak ikut-ikutan melawan sistem dalam pengelolaan keuangan daerah seperti yang dilakukan oknum-oknum tertentu yang seenaknya ingin mengelolah keuangan negara tanpa mengindahkan sistem dan aturan keuangan yang ada. “Kita yang berpendidikan jangan ikut-ikutan, apalagi bapak ibu dilibatkan. Kalau ada yang begitu artinya bapak ibu diajar untuk melanggar  sistem,” ujarnya. Pada bagian lain kampanyenya, anggota DPD RI ini menyebut, Jonas Salean merupakan figur yang cerdas dan pantas untuk dipertahankan memimpin Kota Kupang.
Kecerdasan Jonas Salean, kata Medah, karena dia pandai mengatur keuangan daerah dan memiliki inovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat untuk membayar pajak daerah. “PAD sangat penting untuk membangun daerah ini,”imbuhnya. Kata Medah, kecerdasan Jonas Salean tidak terlepas dari pengalamannya sebagai birokrat sejak mudah. Karena pengalamannya itu, Jonas layak untuk menjadi pemimpin. “Pilihlah pemimpin yang berpengalaman, yang sudah terbukti,” ucap Medah, berharap.  Selain itu, Medah juga memuji berbagai program pro rakyat yang dijalankan Jonas Salean selama memimpin Kota Kupang. “Hanya orang cerdas saja yang bisa menghasilkan program seperti yang dijalankan Jonas,”katanya.
Sementara itu, Jonas Salean dalam kampanyenya menjanjikan solusi penanganan air bersih bagi masyarakat. Menurutnya, persoalan sumber air menjadi kendala utama dalam pemenuhan air bersih, dan satu-satunya harapan adalah kerjasama dengan BLUD SPAM yang mengelolah air Tilong. Untuk tahun 2017, sudah tersedia anggaran untuk pembangunan dua reservoar besar guna menampung air Tilong sebelum dialirkan ke masyarakat. Solusi lainnya adalah sudah dianggarkan dana pembelian 10 unit mobil tangki untuk penyaluran air di kelurahan-kelurahan. Dan,  mulai Juli 2017 mendatang, sebagai kompensasi sering macetnya air PDAM Kota Kupang, maka akan diberikan subsidi Rp1500 per meter kubik bagi pelanggan PDAM Kota Kupang. ♦ sergapntt.com