Jani Mboeik Kecam Para Pemegang Saham Seri A Hancurkan Bank NTT, RUPS-LB Hanya Sebuah Drama Buruk

EXPONTT.COM – Politisi senior dari PDIP, Karel Jani Mboeik mengecam keras pemegang saham pengendali (PSP), dalam hal ini Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, para pemegang saham Seri A dalam hal ini para bupati dan walikota punya andil menghancurkan reputasi Bank NTT. “Semua publik sudah tahu bahwa Bank NTT diambang kehancuran, kantor cabang Surabaya sampai tutup, masalah kredit macet, laba yang terus turun, uang pensiun pegawai di potong dan karyawan Bank NTT kerja dalam tekanan para pengurus. Saya heran, penjabat dan para bupati tidak peka atas semua berita miris dan miris tentang Bank NTT dalam tiga tahun terakhir.

RUPS-LB yang digelar 27 November 2023 sangat-sangat buruk dan tidak ada gunanya. Menggelar RUPS-LB hanya memutuskan untuk naik banding lalu buat scenario baru yaitu diaudit lagi oleh lembaga independen. Ini permainan licik dan hanya menguntungkan diri pribadi dan para pengurus semata. Saya melihat dari video, para bupati terkesan masa bodoh, acuh taka acuh atas pertanyaan jurnalis. Ada bupati yang enggan komentar, berlaga bodoh tak masalah. Inilah risiko jika sebuah bank daerah campur aduk soal politik. Bahkan ada bupati yang ucapkan terima kasih kepada Bank NTT. Lucu dan miris, mau dibawa kemana NTT, kapan majunya kalau tipe pejabat model ini. Menurut saya, scenario digelarnya RUPS-LB kemarin itu, hanya sandiwara yang skenarionya buruk tidak enak ditonton dan muak.

Dulu, ketika Gubernur Almarhum Piet A. Tallo dan saya serta sejumlah anggota dewan menyelamatkan Bank NTT dari keterpurukan. Hari ini, kita dan seluruh rakyat NTT menyaksikan scenario buruk. Saya boleh berharap RUPS-LB harus menggantikan seluruh tetapi malah sebaliknya. Ada pengurus omong lantang ketika diwawancara seolah tanpa beban. Padahal kinerja sangat buruk, usaha pribadi hancur, tetapi menggerogoti uang dari Bank NTT.

Saya hanya berharap, teman-teman jurnalis yang selama ini menyuarakan kebenaran, jangan pernah kendor. Hari ini, mereka bersenang ria, tetapi akan digodam oleh waktu. Perbuatan jahat hari ini masih tertutup, tetapi waktu jualah yang akan menyiksa manusia yang jahat. Catat, hari ini mereka senang ria, tapi mereka akan dihukum waktu. Tuhan tidak menutup mata. Ini saja pendapat dan kesan saya.”

Hal ini narasikan Jani Mboeik kepada expontt.com Senin 27 November 2023. Ditambahkan Yani, sejumlah persoalan di bank kebanggaan masyarakat NTT (Bank NTT) hingga kini tak kunjung selesai. ”Dan entah sampai kapan, penjabat gubernur tugasnya di NTT hanya satu tahun tidak mungkin menyelesaikan persoalan Bank NTT. Orang bodoh saja yang tidak mengerti bank, kalau pimpin bank Pemda seperti Bank NTT pasti bank itu maju. Karena tidak cape-cape. Duduk diam uang masuk. PNS wajib nabung, gajinya melalui Bank NTT. Belum lagi para pemegang saham Seri A stor modal setiap tahun. Duduk enak saja, uang masuk. Kita rasakan dan buktikan saat ini. Saya dulu coba pinjam 100 juta, harus bayar secara cicil sampai Rp 180 Juta. Gila, ada PNS yang saya dengar pinjam 10 Juta hanya menerima tujuh juta. Bayar cicil langsung potong dengan bunga tinggi. Jadi sampai kapanpun Bank NTT hanya akan dijadikan tempat mencari uang dengan cara tipu-tipu. Bank NTT hancur. Ini saja isi hati saya, semoga PSP, dan semua para pemegang saham Seri A sadar akan hal ini. Para pemegang saham seri A mereka pulang dengan hati sukacita, duduk-duduk sehari dapat keuntungan. Kan semua dibiayai,” kritik Jani Mboek.

 

Tak Ada Pergantian

Seperti diwartakan sebuah portal koranntt.com, RUPS Luar Biasa Bank NTT yang digelar di Aula Fernandez Lantai 4 Kantor Gubernur NTT Senin 27 November 2023, berlangsung aman.

RUPS Luar Biasa dengan agenda mendengar pertanggungjawaban pengurus Bank NTT ini, dihadiri oleh Pemegang Saham Pengendali Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan seluruh pemegang saham seri A dan B Bank NTT.

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake mengatakan, RUPS LB Bank NTT membahas sejumlah hal, salah satunya adalah seluruh pemegang saham sepakat untuk melakukan audit komperhensif terhadap Bank NTT.

“RUPS sepakat, dan merekomendasikan untuk dilakukan audit komperhensif yang dilakukan oleh auditor independen terhadap Bank NTT,” sebut Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Penjabat Gubernur NTT Ayodhya G. L Kalake, usai memimpin RUPS Luar Biasa.

Ia menyampaikan, hasil dari audit komperhensif ini akan menentukan pergantian atau pemberhentian pengurus Bank NTT, sesuai dengan audit yang dilakukan oleh auditor independen.

Selain itu, dalam RUPS LB, semua pemegang saham setuju untuk melakukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Kupang terkait perkara perdata Izhak Edward Rihi.

“Para pemegang saham menyepakati beberapa hal penting. Pertama setuju untuk melakukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Kupang,” ujar Ayodhia.

Pernyataan Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake ini pun menampik sejumlah isu yang beredar di masyarakat, tentang akan adanya pergantian pengurus dalam hal ini direksi dan komisaris Bank NTT dalam RUPS LB tersebut.

Sementara Komisaris Utama Bank NTT Juvenile Djojana menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham Bank NTT khususnya Pj Gubernur NTT yang memberikan kesempatan kepada pengurus untuk memberikan laporan pertanggungjawaban.

Ia menyebut, laporan pertanggungjawaban yang disampaikan pengurus Bank NTT telah diterima oleh seluruh pemegang saham Bank NTT.

“Nanti untuk independensi, akan ada tim audit independen untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan kita. Tentunya kita tidak bermasalah, karena kami di Bank NTT sudah biasa diaudit oleh OJK, BPK, bahkan kantor akuntan publik kita,” jelasnya.

Komisaris Utama Bank NTT juga menegaskan, pihaknya sangat welcome dengan putusan RUPS LB yang akan melakukan audit komperhensif. “Kami akan dukung prosesnya, kami akan memberikan data-data secara terbuka untuk dievaluasi kinerja kami. Sehingga kami harapkan Bank NTT ke depan tenang, dan kami mengharapkan dukungan teman-teman media memberikan pemberitaan seimbang terhadap kinerja kami sehingga bank ini tidak gaduh lagi,” tegasnya.

Mewakili seluruh Komisaris dan Direksi Bank NTT, Komisaris Utama Juvenile Djojana menyampaikan terima kasih kepada pemegang saham, yang telah memberikan kesempatan kepada pengurus untuk mengklarifikasi isu-isu yang berkembang di masyarakat.

“Pesan Pak Pj. (Gubernur NTT), terus fokus menjaga Bank (NTT) ini. Itu pesan terakhir beliau yakni menjaga bank ini, sehingga lebih baik lagi, dan dipercaya. Beliau juga berkomitmen melobi ke Kemendagri agar dana Pilkada ditaruh di Bank NTT. Ini artinya trust level di kita sangat tinggi,” pungkasnya. ♦ wjr