EXPONTT.COM, KUPANG – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Arie Ondok-Lana menyebut, DWP adalah tulang rusuk pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPW Provinsi NTT saat menyampaikan sambutan saat pembukaan acara Rapat Kerja Daerah Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTT yang digelar di Aula SMK Negeri 3 Kupang, Rabu, 29 Mei 2024.
Arie Ondok-Lana mengatakan, sesuai dengan visinya, DWP merupakan organisasi aparatur sipil negara (ASN) yang profesional untuk memperkuat peran serta perempuan dalam pembangunan bangsa. Visi DWP, lanjut Arie juga merupakan organisasi mitra pemerintah. “Kalau saya istilahkan, DWP adalah tulang rusuk pemerintah, karena ASN ada DWP pasti ada,” ungkapnya.
Menyambut usia ke-25 tahun DWP di tahun 2024 ini, Arie Ondok mengatakan, rapat kerja daerah sebagai momentum untuk merefleksi dan mengaktualisasikan serta mengaplikasikan peran anggota DWP dalam menjalankan program lima tahun kedepan. “Sehingga kita bisa membangun rasa memiliki terhadap oraganisasi ini,” ujarnya.
Rakerda DWP NTT digelar 29-30 Mei 2024 dan diikuti kurang lebih 350 anggota dari DWP Provinsi NTT dan DWP Kabupaten/Kota se-NTT dengan mengusung tema “Penguatan Fungsi dan Peran Organisasi DWP untuk mendukung Kinerja Pembangunan Nasional”.
Terkait Rakerda, Arie berharap setiap program yang dibahas dalam Rakerda merupakan program yang realistis untuk bisa dinyatakan. “Kegiatan jangan terlalu idealis, tidak menghayal, tidak diatas awan-awan. Apa yang ada di depan kita, yang menjadi kebutuhan masyarakat itulah yang kita buat,” jelasnya.
Baca juga: Puluhan Anak NTT Ikut Tes Masuk UGM, Robert Fanggidae: Semua Berhak Dapat Pendidikan Berkualitas
Arie juga berharap seluruh anggota DWP jangan cepat puas dengan program yang ada, namun selalu mengevaluasi program kerja. “Baik program yang sudah berjalan, maupun program yang belum berjalan,” tambahnya.
Untuk itu dirinya berharap, dalam Rakerda DWP Provinsi NTT semua anggota bisa aktif dalam diskusi dan memberikan pikiran yang konstruktif guna mencapai langkah-langkah yang produktif dan berkualitas dengan melihat kebutuhan masyarakat dan anggota. “Sesuai dengan landasan tiga pilar DWP, yakni pendidikan, ekonomi serta sosial dan budaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, yang merupakan Penasehat DWP Provinsi NTT, Kosmas Lana, yang membuka secara resmi Rakerda DWP Provinsi NTT mengatakan rakerda sebagai momen untuk menegaskan peran perempuan dalam pembangunan daerah dan bangsa Indonesia.
Kosmas Lana juga meminta agar Rakerda DWP Provinsi NTT juga membahas terkait stunting atau tengkes di NTT yang saat ini menjadi salah satu masalah Provinsi NTT.
“Saya titip penanganan stunting, ayo ibu-ibu di provinsi dan kabupaten juga kota untuk dirumuskan dijadikan program, saya titip silahkan didiskusikan,” katanya.
Rakerda DWP Provinsi NTT juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT dan dihadiri kepala dinas Ruth Laiskodat.♦gor
Baca juga: Dibebankan Rp40 juta untuk Gaji Pendeta, Jemaat GMIT Benyamin Oebufu – Kota Kupang Layangkan Protes