Pidato Radio Gubernur Viktor Laiskodat Sambut HUT RI Ke-76 Tanggal 17 Agustus 2021

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi

EXPONTT.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan pidato radio dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-76 pada Senin 16 Agustus 2021.

Pidato radio kali ini, dibacakan Wakil Gubernur Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A. Nae Soi.

Dalam pidatonya, Gubernur Viktor mengajak seluruh masyarakat untuk menyongsong HUT Kemerdekaan RI yang Ke-76 tahun dengan berharap; tetap kuat menghadapi berbagai tantangan di tengah pandemi Covid-19.

Dalam masa-masa yang sulit karena pandemi Covid-19, kata Gubernur Viktor, virus yang mengancam kesehatan dan keselamatan manusia dan ekonomi NTT, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota bersama TNI/POLRI, lembaga agama dan sosial lainnya telah bahu-membahu melakukan berbagai tindakan antisipatif dan pengendalian untuk menekan penyebaran virus ini bertransmisi lebih luas di NTT.

Naskah lengkap pidato radio Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat:

Syalom,

Salve, 
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan.

Merdeka…!!!!

Seluruh warga Nusa Tenggara Timur yang saya cintai dan saya banggakan

Mengawali pidato ini saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas kasih dan anugerah-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk menikmati kehidupan sebagai bangsa yang merdeka dan marilah kita bersama-sama dengan suasana hati penuh sukacita menyongsong Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang  ke-76 pada 17 Agustus 2021.

Atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, saya (bersama Bapak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengucapkan Selamat Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, kepada seluruh lapisan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin  kuat menghadapi berbagai tantangan.

Perayaan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 tahun ini, mengusung tema besar “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh”. Makna tema ini mendeskripsikan nilai-nilai ketangguhan, semangat pantang menyerah untuk terus maju bersama dalam menempuh jalan penuh tantangan, agar dapat mencapai masa depan yang lebih baik. Tema ini juga, merupakan cita-cita yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai visi bangsa yang harus diperjuangkan dari waktu ke waktu untuk menempatkan Indonesia terus berada dalam barisan terdepan kemajuan peradaban dunia.

Oleh karena itu, perayaan kemerdekaan tahun ini bukan semata-mata bermakna historis-simbolik, melainkan  sebuah momentum bersejarah yang menginspirasi dan mendorong kita untuk bekerja lebih keras mewujudkan kemajuan di masa depan. Sebagai bangsa pejuang, kita tidak pernah berhenti bertarung demi memperoleh harkat dan martabat sebagai bangsa yang merdeka yang sejajar atau bahkan melebihi bangsa-bangsa yang lain. Kita harus yakin bahwa Indonesia adalah negara besar yang kini telah meningkat status sebagai negara berpendapatan menengah ke atas oleh Bank Dunia.

Ini prestasi membanggakan, tetapi sekaligus cambuk yang menggenjot kita untuk bekerja lebih keras meraih prestasi yang semakin tinggi.

Bapak, ibu, saudara–saudari, seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana saja berada, para pendengar yang saya kasihi,

Tahun ini kita masih berada dalam masa-masa yang sulit karena pandemi corona virus disease atau Covid-19. Virus ini tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan manusia, tetapi juga sekaligus memukul sendi-sendi ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

Sejak pandemi ini mewabah di Indonesia, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota bersama TNI/POLRI, lembaga agama dan sosial terkait lainnya telah bahu-membahu melakukan berbagai tindakan antsisipatif dan pengendalian untuk menekan penyebaran virus ini bertransmisi lebih luas di NTT.

Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilakukan dengan kerja dari rumah, belajar dari rumah, sosialisasi cara hidup sehat, cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan massa  serta melakukan vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok.

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama TNI/POLRI serta pemangku kepentingan terkait selalu memprioritaskan dan memberikan perhatian serius terhadap penanganan Covid-19 di daerah ini, yang tentunya harus dikoordinasi dan diselaraskan dengan kebijakan Pemerintah Pusat.  

Bila kita melihat kembali sejarah perjuangan bangsa, di masa penjajahan, tepatnya di masa menjelang kemerdekaan Tahun 1945, bangsa Indonesia sudah pernah melaksanakan perubahan tatanan hidup baru yang dinamai dengan gerakan “Hidup Baru”. Gerakan “hidup baru” ini dimanfaatkan oleh Dewan Pertimbangan Pusat di masa pendudukan Jepang yang diketuai oleh Ir. Soekarno, untuk mewujudkan penghidupan baru bagi masyarakat Indonesia dengan cara membuang sikap lemah rakyat Indonesia pada masa penjajahan dan membentuk jati diri sebagai bangsa merdeka.

Adapun beberapa butir pedoman gerakan Hidup Baru yang dapat kita adopsi untuk tatanan normal baru, di antaranya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berkhidmat kepada tanah air, bersifat kesatria, berdisiplin terhadap diri, menghormati orang tua, terbiasa hidup bersih dan sehat lahir bathin, berhemat, giat bekerja, cinta ilmu pengetahuan, suka menanam dan memuliakan kerja tangan.

Untuk itu, pada momentum bersejarah ini, saya mengajak seluruh masyarakat NTT agar terus meningkatkan kewaspadaan dan daya juang dengan mengobarkan semangat yang menyala-nyala bersama-sama memerangi berbagai permasalahan sosial ekonomi di daerah ini demi mewujudkan visi “NTT bangkit menuju sejahtera”.

Bapak, ibu, saudara–saudari, seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timurdi mana saja berada, para pendengar yang saya kasihi,

Saya menyadari bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dapat berhasil apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai elemen pemangku kepentingan strategis di daerah ini. Oleh karena itu, melalui perayaan kemerdekaan ini saya menghimbau kepada semua lapisan masyarakat Nusa Tenggara Timur di mana-pun berada, agar meninggalkan ketakutan berlebihan terhadap ancaman Covid-19.