“Kami sangat tidak respek dengan peristiwa ini dan kami sebagai tuan rumah tidak boleh terpancing apapun yang terjadi kami harus bisa memberikan kedamaian dan ketertiban kepada tamu. Tidak bisa dengan cara itu (kekerasan). Apalagi dia (atlet DKI) mainnya dengan NTT.”
“Panpel tidak boleh seperti itu. Kami harus memberikan pelayanan kepada tamu. Kepada masyaarakat Papua kami minta untuk bisa menahan diri, untuk tidak terpancing apapun biar pertandingan berjalan mengalir sesuai ketentuan, aturan dan protokol kesehatan seperti biasa, tidak perlu kita buat intervensi dan kerusuhan,” ucap Yunus.
Hal serupa juga disampaikan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto yang menjadi mediator meminta semua pihak menjunjung semangat sportifitas, baik atlet, ofisial, pelatih, relawan dan penonton.
“Keduanya telah sepakat untuk berdamai. Kami harapkan semua pihak memberikan informasi yang positif terkait kejadian ini, untuk menjaga situasi aman dan kondusif di tanah Papua,” kata Eko Rudi.
Baca juga:Protes Kemenangan Petinju NTT, Petinju DKI Jakarta Ricuh dengan Relawan PON Papua
“Proses pertandingan dengan hasil menang atau kalah itu biasa. Semua aspek sekarang sedang belajar, baik itu atlet, wasit, hingga penonton,” jelasnya
Sebelumnya, Petinju dari kontingen DKI Jakarta, Jili Mandagie yang menjadi sasaran pemukulan di luar ring tinju.
Pemukulan dikabarkan dilakukan oleh relawan panitia pelaksana pertandingan. Keributan terjadi saat pertarungan antara Jill Mandagie bertanding melawan atlet NTT, Luki Mira Agusto Hari di kelas 52-56kg putra.
Juri memutuskan, pertarungan dimenangkan Luki. Keputusan itu memicu ketidakpuasan Jill Mandagie yang melakukan protes keras.
Baca juga:Polres Ende Tetapkan Enam Orang Tersangka Kasus Pembunuhan
Saat turun dari ring tinju, Jill membanting pintu dan menendang spanduk pembatas ring hingga pecah. Aksi tersebut memicu kemarahan relawan dan menyebabkan kericuhan.
♦cnnindonesia.com