Imbas Tukin Tiga Bulan Belum Dibayar, Nakes di RSUD WZ Johannes Kupang Gelar Demo

rsud wz johannes kupang
Nakes di RSUD Kupang menggelar demonstrasi di halaman Kantor Pusat BLUD RSUD WZ Johannes Kupang, Senin 16 Agustus 2021.

Imbas Tukin Tiga Bulan Belum Dibayar, Nakes di RSUD WZ Johannes Kupang Gelar Demo

EXPONTT.COM – Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kupang menggelar demonstrasi di halaman Kantor Pusat BLUD RSUD WZ Johannes Kupang, Senin 16 Agustus 2021.

Para nakes menyampaikan keluhan terkait tidak dibayarkan tunjangan kinerja ( tukin ) selama 3 bulan terakhir.

Perwakilan para nakes, dr. Ina, S.P.Og dan dr. Nina Keraf dalam tuntutannya meminta managemen segera membayarkan tukin mereka.

Pihaknya menduga, adanya ketidakadilan perlakuan pembayaran tukin para nakes tersebut.

Baca juga: Laka Lantas di Jalan Timor Raya, Jupiter vs Supra, 1 Meninggal 2 Luka-luka

Para nakes juga tidak dapat menerima alasan yang diungkap manajemen, jika tidak dibayarnya tukin tersebut dikarenakan keterlambatan para nakes memasukkan laporan harta kekayaan.

Menurut mereka, keterlambatan memasukkan laporan tersebut tidak harus mengobarkan hak mereka selama beberapa bulan.

Keterlambatan tersebut juga dikarenakan jam kerja para nakes yang lebih padat karena merawat dan mengurus pasien Covid-19.

“Ini tidak adil, kami tidak dibayarkan tapi ada yang lain yang yang terlambat memasukan laporan tetap dapat tukin,” ujar dr. Ina dihadapan Direktur RSUD Prof wz Johannes, dr. Mondo Sinaga dan jajaran manajemen.

Baca juga: Polda NTT Harus Beri Penjelasan Mengenai Kasus Budidaya Ikan Kerapu Rp.7,8 M

Para nakes juga meminta manajemen mengeluarkan SK terkait pembayaran tunjangan kinerja itu.

Pasalnya, mereka mengaku tidak mendapatkan SK terkait teknis tukin di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi.

Dr. Mindo Sinaga pun meminta waktu agar persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik.

Ia akan mengutus Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum, dr. Rasvitri Utami untuk berkonsultasi dengan Asisten Perekonomian dan Sekda NTT.

Baca juga: Tolak ke RS karena Takut Divonis Covid-19, Pemuda asal TTS Tewas di Kos-kosan di Naikoten Kupang

Aksi ini berlangsung lebih dari 2 jam dan diakhiri setelah dr. Sinaga berjanji menyelesaikan persoalan itu segera.

Manajemen pun langsung menggelar pertemuan di rumah Direktur.

Aksi serupa juga terjadi dua pekan silam.

Lebih dari 3 jam, petugas laboratorium Patologi Klinik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof WZ Johannes Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan aksi mogok kerja.

Mogok kerja pada Rabu, 4 Agustus 2021 itu dilakukan karena sebanyak 27 tenaga laboratorium tidak mendapatkan insentif selama 16 bulan.

Padahal, mereka juga bekerja untuk melakukan pemeriksaan sampel Covid-19.