EXPONTT.COM – Sebanyak 208.490 Wajib Pajak dari target 678.758 Wajib Pajak telah melakukan pemadanan NIK menjadi NPWP di wilayah Nusa Tenggara yang meliputi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara, Syamsinar saat Media Gathering, Kamis, 19 Januari 2023, di Subasuka Paradise Kupang.
Syamsinar menjelaskan, hingga hari Rabu, 18 Januari 2023 di wilayah Nusa Tenggara yang meliputi NTB dan NTT sudah ada 208.490 NPWP yang berstatus valid atau sekitar 30,72% dari target sebesar 678.758. Sementara wajib pajak yang belum melakukan pemutakhiran data sebanyak 470.267 atau 66,28 persen.
Baca juga: Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara: Realisasi Penerimaan Pajak NTT Tahun 2022 Lampaui Target
Dirinya mengatakan, NPWP format lama masih dapat digunakan hingga 31 Desember 2023.
“Jadi nantinya NPWP yang 15 digit sekarang tidak akan berlaku lagi pada satu Januari 2024, jadi diberikan waktu selama 1 tahun untuk melakukan pemadaman data, jadi yang akan dipakai NPWP adalah NIK,” jelas Syamsinar.
Nantinya, NPWP format baru digunakan untuk seluruh layanan administrasi perpajakan dan layanan lain yang membutuhkan NPWP.
Wajib Pajak dapat memadankan datanya secara mandiri melalui laman djponline.pajak.go.id
“Penggunaan NIK sebagai NPWP memudahkan Wajib Pajak dalam mengakses dan menerima layanan perpajakan. Jangan sampai nanti NPWP kawan pajak tidak bisa digunakan saat akan diperlukan,” ujar Syamsinar.
Selain itu, pemadanan NIK menjadi NPWP juga bertujuan untuk memberikan kesetaraan serta mewujudkan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien bagi Wajib Pajak serta untuk mendukung kebijakan satu data Indonesia dengan mengatur pencantuman nomor identitas tunggal.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News
Baca juga: Kepala UPTD Taman Budaya: Kesenian Mampu Jawab Visi Misi Gubernur NTT