EXPONTT.COM – Seorang remaja asal Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur diamankan warga di Pasar Oesapa, Kota Kupang, Senin 22 Maret 2021.
Adalah ER alias Egi, remaja 17 tahun ini ketahuan mencuri di sebuah kafe milik anggota polisi, Aipda Bill Joozteen.
Warga yang mengamankan Egi pun melaporkan kejadian tersebut kepada Aipda Bill.
Aipda Bill yang bertemu Egi memilih untuk tidak melaporkan ke aparat kepolisian dan memilih untuk memaafkan aksi Egi.
Menurut pengakuan Egi, ia nekat mencuri topi dan handhpone tersebut karena ingin memiliki barang tersebut tapi yang bersangkutan tak memiliki uang untuk membeli.
Setelah mengakui semua perbuatannya kepada Aipda Bill, Egi malah dibelikan sebuah handphone, beras dan mie instan serta sejumlah uang tunai.
Sejak Minggu 21 Maret 2021 petang, Egi menginap di rumah kerabatnya di sekitar pantai warna Oesapa.
Di pantai ini didirikan banyak kafe yang selalu ramai dikunjungi warga.
Saat bangun pagi, Egi masuk ke lokasi kafe.
Baca juga: Kalahkan Sociedad 6-1, Barcelona Harus Pertahankan Messi
Awalnya ia mencuri topi milik salah satu pekerja Mom’s Cafe.
Setelah itu karena sepi, Egi kembali mengambil handphone yang disimpan jauh dari jangkauan si pemilik.
Aksi tak terpujinya itu ternyata diketahui pemilik topi dan handphone.
Saat dicari, Egi ditemukan di pasar Oesapa sehingga langsung diamankan dan dibawa ke Mom’s Cafe, tempat korban bekerja.
Korban kemudian menghubungi Aipda Bill Joozteen dan memberitahukan tentang kejadian itu.
Aipda Bill Joozteen bertugas di Polsek Alak, sebagai Kasi Humas itu, langsung ke cafe miliknya sebagai tempat kejadian.
Kepada Aipda Bill Joozteen, Egi menceritakan bahwa sejak usia 11 tahun atau saat duduk di bangku kelas V sekolah dasar, ibu kandungnya meninggal dunia setelah pulang bekerja dari Jakarta.
Baca juga: Jarang Dimainkan Klopp, Inter Milan Targetkan Origi
Egi bersama kakak dan adiknya memilih tinggal bersama kakek dan nenek mereka di Desa Oeltua.
Egi membantu kakeknya berkebun, karena nenek sakit-sakitan. Sementara ayahnya sibuk melaut bersama kapal nelayan milik orang lain.
Egi juga mengaku, ia terpaksa putus sekolah karena ketiadaan biaya sehingga lebih fokus membantu kakeknya, mengolah kebun dan sawah.
Egi berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan siap meneruskan pendidikan. Ia juga menyesali perbuatannya.
Egi masih memiliki niat dan tekad untuk melanjutkan pendidikannya.
Menyikapi itu, Aipda Bill Joozteen pun siap memfasilitasi dan membantu Egi, untuk mengikuti program paket B setara SMP, sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
“Saya siap membantu menyekolahkan Egi, asalkan Egi tidak lagi mencuri baik di cafe milik saya, maupun di tempat lain. Egi harus berubah karena kamu memiliki masa depan,” kata Aipda Bill.
Baca juga: Hakimi Gantikan Bellerin di Arsenal Musim Depan
Aipda Bill juga menawarkan Egi bekerja sebagai petugas kebersihan, di cafe miliknya sehingga bisa membiayai sekolah dan juga membantu kakek dan neneknya.
Aipda Bill Joozteen mengaku tidak tega memproses hukum Egi, yang telah mencuri di tempat usahanya.
“Selain karena kasihan, saya juga iba dengan kehidupannya. Saya maafkan perbuatannya dengan harapan ia bertobat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ujar dia.
Ia berharap dengan bantuan bahan makanan, handphone serta uang tunai, Egi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, serta sebagai bahan renungan bahwa yang dilakukannya adalah salah di mata hukum.
“Saya iba dan kasihan setelah mendengar cerita dan kehidupannya,” tandasnya.