Inilah Keluhan ASN Terkait Seragam Pramuka Setiap Rabu

EXPONTT.COM – Sejumlah Aparatur Sipil Negara atau ASN keluhkan instruksi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang mengeluargkan kebijakan baru di tahun 2023 ini. Seperti yang sudah diwartkan berbagai media, Di awal tahun 2023, Gubernur VBL mengeluarkan instruksi baru, Instruksi Gubernur NTT Nomor : BU. 420/01/018.Pra/2021 tentang pembentukan gugus depan (Gudep) Pramuka. Surat edaran Nomor:025/56/Bo2.1 kepada seluruh pimpinan perangkat daerah itu menjelaskan bahwa Seragam Pramuka digunakan setiap hari Rabu. Pemandangan dilingkungan Kantor Gubernur 11 Januari 2023 agak berbeda.

Hari Rabu, 11 Januari 2023 Gubernur, wakil Gubernur dan sejumlah ASN mengenakan seragam pramuka lengkap, layakna aka nada program baris-berbaris atau kemping. Hanya saja tidak terlihat baris berbaris atau tepuk pramuka. Dalam instruksi ini berisi berisi pakaian Sarung Tenun Ikat Motif Daerah Nusa Tenggara Timur digunakanoleh Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT pada setiap hari Selasa dan hari Jumat.

Pakaian Seragam Pramuka digunakan oleh Pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT pada setiap hari Rabu. Tata berpakaian Sarung Tenun Ikat Motif Daerah Nusa Tenggara Timur dan Pakaian Seragam Pramuka sebagaimana terlampir. Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku, Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 025/30/BO2.1 Tentang Perubahan Atas Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor BO.065/24.a/1/2019 Tentang Penggunaan Pakaian Sarung Tenun Ikat Motif Daerah Nusa Tenggara Timur bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Baca juga:Program Gubernur NTT VBL : ASN Wajib Berbahasa Inggris Setiap Rabu Kini Wajib Memakai Seragam Pramuka Juga Setiap Rabu

Instruksi Gubernur NTT ini juga dikeluhkan sejumlah ASN. “Kami harus keluarkan biaya tambahan walau kami dalam posisi suli,” keluh seorang ASN di DPRD NTT 12 Januari 2023. Seorang ibu yang juga anggota ASN di DPRD NTT mengeluh karena tidak mampu membeli seragam Pramuka. Sepasang seragam Pramuka tidak kurang dari Rp 500.000. “Lagi pusing mau bayar uang anak sekolah, yang mau kuliah belum lagi kebutuhan rumah tangga. Kalau pejabat enak, kita pegawai kecil mau cabut uang darimana,” itulah keluhan seorang ibu yang minta tidak ditulis namanya.

ASN yang lain seorang pria asal Sumba terpaksa belum bisa belanja seragam Pramuka.” Saya belum dapat uang sehingga belum bisa beli.Saya tunggu sangsi apa yang kita tidak mampu.” Seorang ASN asal Manggarai dan tidak bersedia disebut namanya juga mengeluh,” Saya terpaksa pinjam kawan untuk beli seragam Pramuka. Sebab isteri saya bilang jangan melawan instruksi pimpinan. Biar kita sengsara yang penting tidak baik melawan instruksi atasan. Saya beli kain untuk baju, kain celana dan atribut Pramuka lebih dari Rp 500.000,” katanya sambil mengeluh dana tunjangan kerja sudah empat bulan belum dibayar.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (KWARDA) NTT, Sinun Pieter Manuk menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang telah mendukung seluruh program Pramuka lewat kebijakan pemakaian seragam Pramuka pada hari Rabu usai berbincang dengan gubernur di ruang kerjanya.

Baca juga:Pelabuhan Tenau Kupang Raih Penghargaan Green Port, Gubernur VBL Berikan Apresiasi

Menurut Sinun Pieter Manuk, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi telah memberikan contoh baik. Pasangan kepala daerah itu telah memakai seragam pramuka pada Rabu 11 Januari 2023. “Edaran itu akan berlaku untuk seluruh Pejabat dan ASN di lingkungan pemerintah provinsi NTT. Termasuk SMA/SMK/SLB yang masih menjadi kewenangan pemerintah provinsi wajib memakai seragam pramuka pada hari Rabu, ” tandas Piter Manuk.

Sebelumnya, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) tahun 2018, mengeluarkan juga Peraturan Gubernur, Nomor 56 Tahun 2018 Tentang Hari Berbahasa Inggris. Aturan itu dikeluarkan oleh gubernur, guna mendukung pariwisata sebagai sektor unggulan di provinsi yang berbasis kepulau itu, dan semua PNS atau ASN wajib berbicara dalam bahasa Inggeris setiap Rabu. Instruksi ini senyap beberapa hari kemudian sammpai kini menjelang berakhir masa jabatan Viktory-Jos 5 September 2023 mendatang. “Sesuai arahan Bapak Gubernur, hari ini kita umumkan bahwa mulai besok hari Rabu seluruh masyarakat NTT menggunakan bahasa Inggris dan ini sudah punya dasar hukum,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTT ketika itu Marius Ardu Jelamu dalam jumpa pers bersama sejumlah wartawan di Kupang Selasa 29 Januari 2019.

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam akun facebooknya menulis dengan judul, ”??????? ?????? ???? ???? ?????????? ????????

Sadar atau tidak dengan menggunakan seragam Pramuka, kita membangun kesadaran bersama akan betapa tingginya kedisiplinan dan kreatifitas dari setiap anggota Praja Muda Kirana. Dan kita didorong untuk mencontohi semangat kerja keras dari Organisasi Kepanduan Indonesia ini, juga orang-orang muda untuk bisa belajar lebih keras dan harus memiliki kepribadian yang suka bekerja, serta punya jiwa pemberani dan suka menolong, sesuai dengan tuntutan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.

Baca juga:Gubernur NTT Tantang Kopdit Swasti Sari ke Sektor yang Nyata

Saya selaku Gubernur NTT sangat mendukung setiap aktifitas Gerakan Pramuka, karena gerakan ini sangat mendukung upaya mewujudkan generasi Indonesia yang cerdas dan berkarakter, terampil dan suka bergotong royong. Itu sebabnya saya mencetuskan ide yang telah dituangkan dalam Pergub tentang penggunaan Pakaian Seragam Pramuka pada setiap Pimpinan dan ASN pada setiap Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT. ??????? ??? ????? ??????? ?????-???????, ????? ! ?????? ??? ?????? ???? ????? ???????? ??????? ?????????? ??????? ??????? ???.

Saya berharap pengurus dan anggota Pramuka harus dapat mendukung program kelornisasi dan pengembangan bambu untuk kesejahteraan masyarakat. Kita perkokoh kolaborasi ini sehingga dapat sukses, karena dengan 1 pohon kelor 3 kg daunnya dapat menghasilkan 15 juta perbulan, juga mencegah stunting, ditambahkan 1 rumpun bambu sudah menghasilkan 5000 liter air, sehingga pengembangan kelor secara bervariasi dan berdampingan dengan bambu akan saling melengkapi dan cepat memberi dampak ekonomis. Pramuka harus berperan dengan melakukan inovasi kelor dan bambu yang sangat cocok untuk dikembangkan secara masif di NTT.

Saya juga berharap Kak Piet dan rekan-rekan untuk menghidupkan kembali drum band Kwarda, dalam bentuk lomba yang dilaksanakan di pelosok pedesaan. Mengapa? Karena masyarakat pedesaan tidak terlalu familiar dengan drum band, selain itu biarlah spirit kerja keras selalu dihidupkan melalui atraksi-atraksi drum band.

Pesan ini yang saya sampaikan hari ini saat Menerima Ketua KWARDA NTT Pieter Manuk dan rekan di Ruang Kerja Gubernur NTT.” ♦ wjr

Baca juga:Ajak Perguruan Tinggi Bangun Kota Kupang, UNDANA: Penjabat Wali Kota Selangkah Lebih Cepat