Mafia Listrik

pintar
Listrik_Pintar

Negeri Republik Indonesia yang sudah rentah pada 17 Agustus 2015 memasuki usia 70 tahun seakan tak bertuan. Tidak ada yang memerintah, sehingga para mafia berbuat seenaknya. Mafia dilakukan oknum pejabat rakus dengan cara sangat halus dan santun.Bicara di depan publik, selalu berbahasa ramah, sopan dan selalu berteriak,” mensejahterakan rakyat.”
Dibalik kalimat dan perbuatan yang diucapkan ternyata hatinya jahat. Si pejabat ternyata tidak lebih dari seorang mafia kelas kakap. Dan kejahatan yang dilakukan sang pejabat mafia dilakukan terhadap orang miskin melalui kebutuhan sangat dasar seperti listrik. Terkahir baru rakyat sadar ketika Rozal Ramli teriak bahwa ada mafia listrik prabayar.
Celakanya lagi, pemeteran listrik pra bayar diberlakukan untuk masyarakat di luar Jawa. Di NTT, pejabat melalui petugasnya bilang,” Diwajibkan Negara,jadi meteran listrik wajib diganti dengan meteran pra bayar.Kemudian hari setelah Rizal Ramli teriak baru sadar, ternyata sebuah akal bulus dilakukan PLN untuk mengisap darah rakyat, mencuri uang rakyat melalui pulsa listrik.
Listrik bak aliran darah dalam tubuh.Darah sangat dibutuhkan manusia.Manakala darah manusia stop maka akan mati. Halnya listerik, sangat dibutuhkan manusia. Maka listrik bak darah yang dibutuhkan manusia, dari sisi inila PLN berusaha menindas.Ia mematikan listrik seenaknya, tidak mengenal waktu. Ini sesuai fakta bukan kisah mimpi.
Rakyat benar-benar dibuat susah oleh PLN. Saya lebih suka manusia yang dibalik PLN merekayasa untuk mendapat keuntungan dengan cara memberlakukan listrik pra bayar. Sistem bayar melalui on line, sangatla mudah untuk mendapatkan keuntungan besar. Rakyat sangat membutuhkan penerangan listrik, maka disaat itulah kesempatan emas untuk menguras uangnya. Mana rakyat punya waktu melihat secara saksama sepotong lembaran kertas yang diberikan petugas PLN. Ketika diteliliti ternyat dananya disedot hampir sebagian.
Saya bilang sebgian, karena uangnya ‘dicuri’ dulu baru jasanya dipakai. DI rumah makan manapun,tidak diberlakukan sistem sekejam sistem yang diterapkan PLN.Bayar dulu baru santap. Seorang pejabat, kawan saya, berkisah,” kerap dibuat stress ulah PLN.Ketika anak mau belajar, listrik mati. Pertama memang dimatikan PLN, pasti punya alasan masuk akal.Tidak pernah ada alasan yang tidak masuk akal dalam menjawab keluhan konsumen.
Rizal Ramli menentang keras pulsa pra bayar yang diberlakukan zaman Dahlan Iskan sebagai Direktur PLN. Pantas saja,Dahlan kemudian dicokok jaksa walau bebas hirup udara karena memenangkankan pra peradilan.
Apa yang diteriakan Rizal Raml 1000 persen benar. Ketika rakyat tidak punya uang, harus mengalami kegelapan. Di sini pemerintah tidak berperan mensejahterakan rakyat.
Meteran listrik yang dibayar setelah pemakaian ada andil pemerintah menolong rakyat. Rakyat silahkan memakainya dulu,habis bulan baru bayar. Kini selain mafia listrik yang dilakukan oknum pejabat bejat dan biadab, juga pulsa telepon. Saya benar-benar dirugikan PT.Telkom.Speedy yang dipasang PT.Telkom saban hari rusak, dan tidak dapat akses internet.
Dalam sebulan tak terhitung, berapa hari, bukan jam, speedy terganggu.Langsung menelepon ke bagian pelayanan PT.Telkom hanya dijawab ada gangguan dan akan segera diperbaiki. Di saat saya membuat catatan ini, sudah tiga hari speedy tidak berfungsi. Artinya sudah memasuki hari keempat. Sangat jelas saya dirugikan.Ini hanya secuil contoh kasus perbuatan mafia oleh yang namanya PT.Telkom milik Negara. Berarti Negara ini memafiai rakyat, membuat susah rakyat. Dengan dua contoh bidang pelayanan jasa yang ditangani langsung negera ini, hak rakyat dicabut, rakyat dipaksa tunduk dibawa rezim berkuasa, uang rakyat dirampok paksa.
Dalam pembayaran listrik pra bayar, ada potongan untuk penerangan jalan.Padahal,rakyat tidak menikmati penerangan jalan pada malam hari. Apakah ini bukan dinamakan merampok uang rakyat secara paksa sementara haknya rakyat tidak dipenuhi.
Masih terlalu banyak untuk dilitaniai kejahatan dan kebejatan pejabat yang bermuka dua. Didepan public sok pahlawan yang siap menolong, dibalik itu ada scenario besar merampok dan menyusahkan rakyat. Ya kita hanya berdoa agar terjadi revolusi,agar terjadi perubahan. Mungkin saja, Jokowi Presiden kita sengaja membujuk Rizal Ramli menjadi pembantunya agar bisa menguak pejabat di negeri ini yang dalam kepemimpinannya berniat busuk menyengsarakan rakyat. Mari kita dukung dan mendoakan Rizal Ramli agar selalu dilindungi,agar jangan ada penjahat yang menembaknya.
Kebijakan listrik prabayar bukan menguntungkan rakya tetapi membuntungi rakyat. Logo Listrik Pintar ternyata bermakna lain: Pintar curi uang rakyat. Rakyat bukan dapat untung, tetapi malah buntung dengan kehadiran listrik pintar pra bayar. Ya Listrik Pintar.

wjr