EXPONTT.COM, KUPANG – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV (Nusa Tenggara Timur), Prof. Adrianus Amheka, menekankan pentingnya pentingnya perguruan tinggi untuk terus berinovasi guna menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi.
Hal tersebut ia sampaikan saat Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi yang digelar LLDIKTI wilayah XV, Selasa, 17 September 2024.
Rapat yang digelar di Aston Kupang Hotel ini dilaksanakan selama dua hari 17 hingga 18 September 2024 dengan dihadiri 57 PTS seluruh NTT.
Rapat koordinasi ini menjadi forum untuk membahas strategi peningkatan mutu pendidikan, termasuk peningkatan kompetensi dosen, pengembangan kurikulum, serta peningkatan fasilitas dan dukungan untuk mahasiswa.
Menurut Prof. Adrianus Amheka, perguruan tinggi khususnya di NTT sangat penting untuk terus berinovasi guna menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi.
“Peningkatan kualitas pendidikan tinggi sangat penting, terutama dalam konteks era digital saat ini. Perguruan tinggi harus memperkuat kolaborasi dan inovasi untuk meningkatkan akreditasi serta mutu lulusan,” ungkap Prof. Adrianus.
Selain itu, Prof. Adrianus Amheka, menegaskan komitmen LLDIKTI dalam mendukung perguruan tinggi di NTT agar mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Perlu kerja sama agar mampu mendorong perguruan tinggi di NTT untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan, sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja global,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Riset dan Teknologi, Prof. Abdul Haris.MSC., dalam sambutannya via zoom, rapat koordinasi ini diharapkan adanya pengembangan program studi setiap perguruan tinggi swasta pada bidang yang relevan dengan kondisi di NTT.
Menurutnya mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh relevansi program studi yang ditawarkan. Untuk itu perlu kerja sama antara perguruan tinggi dan industri, dunia usaha dan pemerintah daerah untuk mernacang program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan global.
“Misalnya program studi yang berfokus pada bidang maritim, pertanian dan pariwisata sesuai dengan potensi yang ada di NTT,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, yang membuka rapat koordinasi ini, memfokuskan bagaimana output pendidikan bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia terutama di NTT yang masih bergelut dengan kemiskinan eksterem yang berdampak pada unsur kehidupan lainnya seperti kesehatan.
“Pendidikan tidak berdiri di ruang hampa. Pendididikan ada bersama masyarakat dan harus bisa menyelesaikan persoalan masyarakat,” pungkasnya.♦gor