EXPONTT.COM – Seorang pelajar kelas III SMA di Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, NTT ditemukan tewas dalam posisi tergantung di atas pohon asam, Selasa 24 Agustus 2021.
Korban adalah RDYO alias Ricky (16) warga RT 07/RW 04 Dusun III Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, NTT.
Kronologi berawal pada Senin 23 Agustus 2021 sekitar pukul 18.00 Wita, ketika itu korban meminta uang kepada ibunya, Yuliana O (43) untuk membeli ponsel baru.
Yuliana tidak menjawab dan mengaku belum bisa memenuhi permintaan korban.
Baca juga: Pemkot Kupang Kembali Perpanjang PPKM Level 4 Hingga 7 September 2021
Keinginannya tak dipenuhi, korban marah-marah sambil membanting barang di depan kios dna duduk di belakang rumah.
Melihat aksi anaknya, Yuliana sempat marah dan memukul korban menggunakan ranting kayu.
Keesokan harinya, Selasa 24 Agustus 2021, saat itu Yuliana hendak memberi pakan untuk ternak sapi di kandang di sekitar lokasi kejadian.
Ketika tiba di lokasi, ibu korban kaget karena melihat dan menemukan korban sudah tewas dalam posisi tergantung di pohon asam dengan ketinggian kira-kira 2,48 centimeter.
Baca juga: Dituduh Lakukan Penganiayaan, Anggota DPRD TTS dan Istrinya Diadukan ke Polisi
Yuliana pun langsung berteriak sambil menangis dan memanggil adik korban. Seketika Yuliana pun pingsan dan tak sadarkan diri.
Keluarga korban pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Amfoang Utara. Berdasarkan hasil visum luar menunjukkan korban telah meninggal dunia dalam waktu kurang lebih 6 jam.
Sementara pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Personel Polsek Amfoang Utara sempat memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti tali nilon warna biru dengan ukuran panjang 3 meter.
Baca juga: Pertemuan Bahas Pemindahan Laboratorium Molekuler Ricuh, Rektor Undana Emosi
“Diduga korban meninggal dunia dengan cara gantung diri di dahan pohon asam ketinggian 2.48 centimeter dengan cara memanjat pohon asam dengan membawa tali kemudian mengikatnya di dahan dan di leher, lalu korban melompatkan diri ke bawah tanah sehingga terjadilah kasus tersebut,” ujar Kapolsek Amfoang Utara.
Korban juga diduga kuat mengambil jalan pintas karena keinginan memiliki handphone baru tidak dipenuhi oleh ibu kandungnya mengingat ayah korban telah meninggal sehingga membuat korban stres dan nekat melakukan hal tersebut.