Jangan Menjadi Orang NATO

Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK

♦Renungan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

 

DAMAI BESERTAMU, para saudaraku ytk. Saya berharap menjumpai para saudaraku dalam keadaan damai sejahtera, sehat dan bahagia dalam menjalankan puasa dan pantang di masa prapaskah ini. Jangan lupa puasa dan pantang bukan hanya soal tidak makan dan tidak minum, melainkan juga soal menjaga hati, perasaan dan pikiran agar tidak terjerumus ke dalam dosa.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 23: 1 – 12, yakni Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Pertanyaannya adalah mengapa Yesus mengecam mereka? Yesus mengecam mereka karena mereka hanya pandai berbicara tentang hukum Tuhan, tetapi tidak melakukannya dalam hidup mereka. Mereka menuntut orang lain menjalankan aturan-aturan yang berat, sementara mereka sendiri tidak mau melakukannya. Yesus menyebut mereka sebagai orang-orang munafik, yang hanya: *
NATO ( No Action Talk Only).

Bagaimana dengan kita? Kita sebagai pengikut Kristus, dalam kehidupan sehari-hari, terkadang juga seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang hanya fasih dalam NARASI, atau lantang atau vokal bicara atau pandai mengkritik atau mengoreksi cara hidup atau bahkan suka melihat kelemahan orang lain, tetapi nihil dalam tindakan atau AKSI, juga tidak mampu melihat kelemahan diri sendiri. Ingatlah, bahwa kita dipanggil untuk saling memberdayakan, saling menginspirasi berdasarkan Firman Tuhan yang kita dengar, dan kita baca. Namun, yang lebih penting lagi adalah bukan hanya untuk mendengar atau berbicara tentang firman Tuhan itu, tetapi terutama untuk melakukannya. Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia (Yakobus 2:17). Yesus mengajarkan kita untuk hidup dengan integritas, di mana perkataan dan perbuatan kita harus selaras atau sejalan. Artinya apa yang kita katakan, itulah pula yang telah kita lakukan atau sebaliknya, yang telah kita lakukan, itulah pula yang kita katakan. Yesus juga mengingatkan kita untuk tidak mencari pujian atau penghormatan dari manusia, melainkan melayani dengan rendah hati.

Pertanyaan Refleksi Apakah kita termasuk orang yang hanya fasih BERNARASI atau pandai berbicara tentang iman, tetapi tidak dapat mewujudkan dalam AKSI nyata? Atau apakah kita suka melihat kelemahan orang lain tetapi tidak mampu melihat diri sendiri?

Maka, jangan menjadi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi modern yang merasa diri suci, saleh, alim, yang dibungkus dengan topeng kemunafikan. Jangan juga mudah untuk menjudge atau memberi stigma kepada sesama. Mari kita evaluasi diri atau introspeksi atau melihat ke dalam diri dan berkomitmen untuk menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar. Jadilah teladan dalam tindakan atau AKSI, bukan hanya dalam kata-kata atau NARASI. Akhirnya, Jangan Menjadi Orang NATO. Semoga demikian.