Belu  

Kronologi Lengkap Viral Pasangan Pengantin di Belu Batal Menikah, Pastor Paroki Beri Klarifikasi

Kronologi Lengkap Viral Pasangan Pengantin di Belu Batal Menikah, Pastor Paroki Beri Klarifikasi / foto: pikiran-rakyat.com

EXPONTT.COM – Media sosial dihebohkan dengan unggahan yang menunjukkan seorang perempuan menangis histeris karena batal menikah.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di Weluli, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam video tersebut, terlihat kedua mempelai telah melakukan persiapan layaknya orang menikah.

Pembatalan pernikahan tersebut terjadi di hari yang telah direncanakan untuk dilakukan pemberkatan.

Baca juga: Trucking dari Pelabuhan Tenau Mahal, Dishub Usulkan Pergub

Usai video tersebut viral, calon mempelai yang diketahui bernama Wendy dan Betty menyampaikan curhatannya.

Curhat Pengantin

Dikutip dari VoxTimor, sejak persiapan menuju pemberkatan nikah, mama besar (dari mempelai perempuan) dituding menunjukkan rasa tidak mendukung melalui cara-caranya.

Baca juga: Linda Liudianto Terpidana Kasus Korupsi Kredit Macet Bank NTT Ditangkap di Jakarta

Dalam proses persiapan, oma (dari mempelai perempuan) mengalami sakit. Hal ini sempat membuat sang mama besar meminta untuk menunda pemberkatan nikah dan resepsi yang tinggal 3 hari lagi.

Mempelai pria pun meminta agar pemberkatan tetap dilaksanakan di Atambua namun resepsi digelar di Kota Kefamenanu. Keluarga besar pun setuju. 

Namun, mama besar berubah pikiran dan meminta acara pernikahan tetap dilaksanakan di Atambua.

Baca juga: Para Preman Gunakan Batu dan Pisau Coba Bunuh Wartawan Suaraflobamora

Dua hari jelang pernikahan, mama besar meminta semua pembelanjaan untuk keperluan pernikahan dilakukan di kiosnya dan tidak boleh belanja di Kota Atambua.

Setelah dilakukan penghitungan, ternyata harga jual barang di kios tersebut terlalu tinggi sehingga keluarga besar sepakat untuk tetap berbelanja di Atambua.

Akhirnya mama besar dan seluruh anggota keluarganya tidak melibatkan diri dalam persiapan pernikahan.

Mempelai pria menduga, mama besar tidak puas karena pembelanjaan tidak dilakukan di kiosnya.

12 Agustus 2022 sekitar pukul 07.00, keluarga dan anggota koor melakukan gladi dan persiapan dekor di Kapela Maudemu.

Namun sekitar pukul 10.00, Pastor Paroki memberikan instruksi melalui pengurus lingkungan untuk melakukan persiapan di tenda acara karena pemberkatan akan dilakukan disana.